Lindungi Cagar Budaya, Jurnalis Blitar Tanam Pohon Dekat Tambang Pasir: Ini Fakta Uniknya!
Jurnalis Blitar Tanam Pohon di area tambang pasir dekat Candi Gambar Wetan sebagai bentuk kepedulian lingkungan dan upaya pelestarian cagar budaya yang terancam.

Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam "Jurnalis Peduli Lingkungan" di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, baru-baru ini menggelar aksi tanam pohon. Kegiatan ini dilaksanakan pada 9 Agustus di area kebun dekat tambang pasir, Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok. Aksi ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 RI dan menunjukkan kepedulian terhadap kelestarian alam.
Inisiatif penanaman pohon ini berlokasi strategis di Dusun Gambaranyar, Desa Sumberasri, yang berada di atas area penambangan pasir. Lokasi ini juga sangat berdekatan dengan situs cagar budaya peninggalan purbakala, Candi Gambar Wetan. Keberadaan situs bersejarah ini menambah urgensi aksi pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh para jurnalis.
Kolaborasi antara Jurnalis Peduli Lingkungan dan komunitas Sahabat Alam ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak. Bupati Blitar Rijanto, Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman, dan Kapolres Blitar Kota AKBP Titus Yudho Uli turut hadir dalam kegiatan tersebut. Puluhan batang pohon, termasuk karet merah, sukun, dan trembesi, ditanam untuk memperkuat ekosistem di area rawan tersebut.
Aksi Lingkungan Jurnalis Blitar: Melestarikan Alam dan Sejarah
Ketua panitia Jurnalis Peduli Lingkungan Blitar, Yosibio Noviyanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar peringatan HUT RI. Lebih dari itu, aksi ini adalah wujud nyata kepedulian jurnalis terhadap lingkungan hidup. "Sekecil apa pun, yang penting berdampak besar," ujarnya, menekankan pentingnya setiap upaya pelestarian.
Pemilihan lokasi penanaman pohon di area dekat tambang pasir memiliki alasan kuat. Area ini, khususnya Dusun Gambaranyar, merupakan titik rawan yang membutuhkan perhatian khusus. Penanaman pohon diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas tanah dan mencegah dampak buruk dari aktivitas penambangan.
Selain menjaga lingkungan, aksi ini juga berfokus pada pelestarian warisan budaya. Candi Gambar Wetan, sebagai situs purbakala yang berdekatan dengan lokasi penambangan, menjadi salah satu fokus utama. Jurnalis berharap penanaman pohon dapat menjadi benteng alami bagi kelangsungan situs bersejarah tersebut.
Ancaman Tambang Pasir dan Harapan Pelestarian Cagar Budaya
Yosibio Noviyanto menyoroti kekhawatiran terkait aktivitas penambangan pasir yang semakin mendekat ke arah situs Candi Gambar Wetan. Kondisi ini membuat kawasan tersebut menjadi sangat rawan terhadap kerusakan. Jika penambangan terus berlanjut tanpa kontrol, integritas struktur candi dapat terancam serius.
"Jika aktivitas penambangan terus mendekat, dampaknya bisa fatal," tegas Yosibio. Ia menjelaskan bahwa penggerusan bagian bawah tanah akibat penambangan akan mengancam stabilitas bagian atas, termasuk keberadaan candi. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum memberikan perhatian lebih terhadap isu ini.
Berbagai jenis pohon yang ditanam, seperti karet merah, sukun, trembesi, dan beringin, dipilih karena kemampuannya dalam menjaga ekosistem. Puluhan batang pohon ini diharapkan dapat membentuk benteng hijau yang kuat. Upaya ini merupakan langkah proaktif untuk memitigasi risiko kerusakan lingkungan dan budaya.
Dukungan Penuh dari Pemerintah dan Kolaborasi Komunitas
Bupati Blitar Rijanto menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif yang dilakukan oleh para jurnalis. Ia memuji kepedulian mereka terhadap lingkungan dan warisan budaya. "Saya salut dan berterima kasih kepada jurnalis peduli lingkungan," kata Rijanto, mengakui pentingnya aksi penghijauan di area kritis tersebut.
Bupati Rijanto menekankan bahwa sasaran penghijauan ini sangat tepat, mengingat kondisi area yang memprihatinkan dengan adanya penambangan pasir di bawahnya dan peninggalan purbakala di atasnya. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melestarikan lingkungan demi generasi mendatang. "Mari kita rawat lingkungan untuk anak cucu kita," pesannya.
Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata kolaborasi antara media, pemerintah, dan komunitas. Kehadiran para pejabat tinggi seperti Bupati dan Kapolres menunjukkan dukungan institusional terhadap upaya pelestarian lingkungan. Sinergi ini diharapkan dapat memicu kesadaran lebih luas akan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan budaya.