Lombok Tengah: Produksi Padi Capai 237 Ton, Lumbung Pangan Nasional!
Lombok Tengah, NTB, berhasil panen padi mencapai 237 ton dengan luas lahan 42 ribu hektare, berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), berhasil membukukan capaian signifikan dalam sektor pertanian. Pada musim tanam pertama hingga April 2025, total produksi padi mencapai angka 237 ton gabah, hasil panen dari lahan seluas 42 ribu hektare. Keberhasilan ini dirayakan melalui acara panen raya yang dihadiri langsung oleh Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri, pada Senin lalu. Acara tersebut juga menjadi bagian dari Panen Raya Padi Serentak di 14 provinsi, dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Bupati Lalu Pathul Bahri menyampaikan rasa syukur atas surplus beras yang semakin membaik di Lombok Tengah. Ia menekankan peran penting pemerintah pusat dalam program ketahanan pangan nasional sebagai kunci keberhasilan ini. "Lombok Tengah saat ini menjadi lumbung pangan nasional dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia," tegasnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Lombok Tengah berhasil surplus beras hingga ratusan ribu ton, sekitar 120 ribu ton, meskipun beberapa kelompok tani (Gapoktan) terdampak cuaca ekstrem. Strategi perencanaan jadwal tanam dan peran petugas penyuluh lapangan dinilai efektif dalam meminimalisir dampak tersebut.
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah juga telah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait, termasuk Bulog, untuk memastikan penyerapan hasil panen petani. Target penyerapan gabah oleh Bulog mencapai 60 ton, dengan mempertimbangkan kenaikan harga gabah di pasaran saat ini. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menjamin kesejahteraan petani dan keberlanjutan sektor pertanian.
Lombok Tengah: Inovasi Pertanian untuk Tingkatkan Produktivitas
Dalam upayanya meningkatkan produksi padi, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah terus berupaya melakukan inovasi. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan mencoba varietas padi baru bernama Gamagora (Gajah Mada Gogorancah). Penanaman varietas ini dilakukan di lahan seluas 25 hektar di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut. Varietas Gamagora diharapkan mampu meningkatkan produktivitas padi di Lombok Tengah dan memberikan hasil yang lebih optimal bagi para petani.
Keberhasilan panen raya ini tidak terlepas dari peran aktif para petani dan dukungan penuh dari pemerintah. Dengan luas lahan baku sawah mencapai 52 ribu hektare pada musim tanam pertama, Lombok Tengah menunjukkan potensinya sebagai daerah penghasil padi utama di Indonesia. Program-program pemerintah yang berfokus pada ketahanan pangan, seperti penyuluhan pertanian dan bantuan teknologi, juga turut berperan penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Ke depan, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah akan terus berupaya meningkatkan produktivitas padi melalui berbagai inovasi dan program pendukung. Kerjasama yang erat antara pemerintah, petani, dan Bulog akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target produksi dan menjamin ketahanan pangan nasional. Inovasi seperti penggunaan varietas unggul dan pengelolaan lahan yang efektif akan terus dikembangkan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan memastikan keberlanjutan sektor pertanian.
Selain itu, upaya mitigasi dampak cuaca ekstrem juga akan menjadi fokus utama. Dengan pengalaman menghadapi dampak cuaca ekstrem sebelumnya, pemerintah daerah telah lebih siap dalam menghadapi tantangan tersebut. Perencanaan yang matang dan pemantauan cuaca secara berkala akan membantu meminimalisir kerugian dan memastikan keberhasilan panen di masa mendatang.
Tantangan dan Peluang Ke Depan
Meskipun telah mencapai hasil yang memuaskan, masih ada tantangan yang perlu dihadapi untuk menjaga keberlanjutan produksi padi di Lombok Tengah. Perubahan iklim dan fluktuasi harga gabah merupakan faktor yang perlu diantisipasi. Pemerintah daerah perlu terus berinovasi dan beradaptasi untuk mengatasi tantangan tersebut. Peningkatan infrastruktur pertanian, akses terhadap teknologi modern, dan pelatihan bagi petani juga sangat penting untuk mendukung peningkatan produktivitas.
Di sisi lain, keberhasilan Lombok Tengah dalam produksi padi juga membuka peluang besar bagi pengembangan sektor pertanian. Potensi ekspor beras dan pengembangan industri pengolahan beras dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah. Dengan pengelolaan yang baik dan dukungan pemerintah yang berkelanjutan, Lombok Tengah dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya mencapai ketahanan pangan nasional.
Secara keseluruhan, capaian produksi padi di Lombok Tengah menunjukkan potensi besar daerah ini dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan inovasi, kerjasama yang baik, dan antisipasi terhadap tantangan yang ada, Lombok Tengah dapat terus meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para petani.