Lonjakan Penumpang Kereta Api di Stasiun Baturaja Selama Libur Waisak
Penumpang kereta api di Stasiun Baturaja, OKU, Sumatera Selatan meningkat drastis selama libur Waisak 2025, mencapai rata-rata 150 penumpang per hari untuk KA Rajabasa dan Kuala Stabas.

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Lonjakan penumpang kereta api terjadi di Stasiun KA Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, selama libur panjang Hari Raya Waisak 2025. Kepala Stasiun KA Baturaja, Iwan Priono, mencatat peningkatan signifikan sejak Sabtu, 10 Mei 2025, dan diperkirakan akan berlanjut hingga Selasa, 13 Mei 2025. Peningkatan ini disebabkan oleh tingginya animo masyarakat untuk memanfaatkan libur panjang Waisak dan cuti bersama dengan berwisata menggunakan kereta api. Kereta api menjadi moda transportasi pilihan karena kenyamanan, ketepatan waktu, dan tarif terjangkau, terutama karena statusnya sebagai KA Public Service Obligation (PSO).
Lonjakan penumpang ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan hari biasa. Rata-rata, sekitar 100 orang menggunakan kereta api dari Stasiun Baturaja di hari normal. Namun, selama libur Waisak, angka tersebut meningkat hingga 150 penumpang per hari untuk KA Rajabasa dan Kuala Stabas, melayani rute menuju Tanjungkarang dan Palembang.
Manager Humas Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari, juga mengkonfirmasi peningkatan jumlah penumpang kereta api secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan tren positif penggunaan moda transportasi kereta api, baik untuk perjalanan jarak dekat maupun jarak jauh, di wilayah tersebut. Faktor kenyamanan, ketepatan waktu, dan tarif terjangkau menjadi daya tarik utama bagi masyarakat.
Peningkatan Signifikan Penumpang KA di Baturaja
Peningkatan jumlah penumpang di Stasiun Baturaja selama libur Waisak 2025 cukup signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kereta api menjadi pilihan transportasi utama bagi masyarakat yang memanfaatkan momen libur panjang untuk bepergian. Data menunjukan peningkatan hingga 50 penumpang per hari dibandingkan hari normal.
Kereta Api Rajabasa dan Kuala Stabas menjadi andalan penumpang yang ingin menuju Tanjungkarang dan Palembang. Kedua kereta api ini menawarkan tarif yang relatif terjangkau, menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Tarif yang terjangkau ini semakin memperkuat posisi kereta api sebagai moda transportasi yang ekonomis dan efisien.
Meskipun lonjakan penumpang terjadi, pihak stasiun memastikan pelayanan tetap berjalan optimal. Pihak stasiun telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para penumpang selama masa libur panjang ini. Hal ini menunjukkan komitmen pihak kereta api dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Tarif Terjangkau dan Kenyamanan Jadi Daya Tarik
Salah satu faktor utama yang mendorong peningkatan jumlah penumpang adalah tarif yang terjangkau. KA Kuala Stabas menawarkan tarif antara Rp10.000 hingga Rp30.000 per orang, sementara KA Rajabasa, dengan rute terpanjang di Sumatera (388 Km), hanya mematok tarif Rp29.000-Rp32.000 per orang. Tarif yang relatif murah ini menjadi daya tarik bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan hemat.
Selain tarif, kenyamanan dan ketepatan waktu juga menjadi faktor penting. Kereta api menawarkan perjalanan yang nyaman dan aman, serta jadwal keberangkatan yang tepat waktu, sehingga penumpang dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik. Hal ini juga berkontribusi pada meningkatnya minat masyarakat untuk menggunakan kereta api sebagai moda transportasi.
Status KA Rajabasa dan Kuala Stabas sebagai KA Public Service Obligation (PSO) juga turut berperan dalam menjaga keterjangkauan tarif. Program PSO ini bertujuan untuk memastikan aksesibilitas transportasi publik bagi masyarakat, sehingga kereta api dapat tetap menjadi pilihan yang terjangkau bagi semua kalangan.
Dengan meningkatnya jumlah penumpang selama libur Waisak, hal ini menunjukkan keberhasilan strategi pemerintah dalam mengembangkan dan meningkatkan layanan transportasi kereta api di Indonesia. Ke depan, diharapkan peningkatan layanan dan fasilitas terus dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan penumpang.
Lonjakan penumpang di Stasiun Baturaja selama libur Waisak 2025 menjadi bukti nyata bahwa kereta api semakin diminati sebagai moda transportasi pilihan. Kombinasi tarif terjangkau, kenyamanan, dan ketepatan waktu menjadi kunci keberhasilan ini. Semoga tren positif ini terus berlanjut dan dapat meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut.