Lulusan BPPP Tegal Optimistis Merambah Pasar Kerja Internasional
Wakil Menteri P2MI optimis lulusan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Tegal mampu bekerja di luar negeri, didukung kompetensi dan akreditasi internasional BPPP Tegal.

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, baru-baru ini mengunjungi Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal, Jawa Tengah, pada Senin (10/3). Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau fasilitas dan berdiskusi dengan peserta pelatihan. Dalam kunjungannya, Wamen Christina menyatakan optimisme besar terhadap potensi lulusan BPPP Tegal untuk bekerja di luar negeri, khususnya di Spanyol sebagai ABK (deckhand).
Optimisme ini didasari pada kompetensi yang diperoleh peserta pelatihan di BPPP Tegal dan akreditasi internasional yang telah diraih oleh lembaga tersebut. Wamen Christina menekankan bahwa "Tentunya sesuai dengan kompetensi yang dipelajari di BPPP Tegal," seraya menambahkan bahwa banyak lulusan BPPP Tegal telah sukses bekerja di luar negeri dan diakui di level internasional. Kementerian P2MI berencana untuk memfasilitasi hal ini dengan membuka peluang kerja bagi lulusan BPPP Tegal.
Kunjungan Wamen Christina ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian P2MI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Hal ini menunjukkan komitmen nyata kedua kementerian dalam meningkatkan kualitas dan peluang kerja bagi para pekerja migran Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan penempatan tenaga kerja Indonesia yang lebih terampil dan kompeten di pasar internasional.
Potensi Lulusan BPPP Tegal di Pasar Kerja Internasional
Wamen P2MI berencana untuk bekerja sama dengan BPPP Tegal untuk memastikan bahwa kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di luar negeri. Hal ini akan dilakukan dengan melibatkan perwakilan BPPP Tegal dalam proses penempatan kerja di Spanyol, sehingga spesifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan di Spanyol dapat dipenuhi dengan tepat.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian KKP, I Nyoman Radiarta, menyatakan bahwa kunjungan Wamen Christina sangat relevan dan sejalan dengan visi BPPP Tegal dalam menyiapkan tenaga andal di bidang kelautan dan perikanan. Beliau juga menambahkan bahwa akan ada penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara BPPSDMKP dengan empat Dirjen di Kementerian P2MI.
Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar kementerian dalam mempersiapkan calon tenaga migran yang lebih kompeten dan siap bersaing di pasar kerja internasional. Dengan demikian, lulusan BPPP Tegal memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan bermartabat di luar negeri.
Kementerian P2MI berkomitmen untuk memfasilitasi penempatan kerja bagi lulusan BPPP Tegal di Spanyol sebagai ABK (deckhand). Proses ini akan melibatkan BPPP Tegal secara langsung untuk memastikan kesesuaian kompetensi lulusan dengan kebutuhan perusahaan di Spanyol. Dengan demikian, peluang kerja bagi lulusan BPPP Tegal di pasar internasional akan semakin terbuka lebar.
Pentingnya Kolaborasi Antar Kementerian
Kolaborasi antara Kementerian P2MI dan KKP merupakan kunci keberhasilan dalam mempersiapkan dan menempatkan tenaga kerja Indonesia yang kompeten di luar negeri. MoU dan PKS yang akan ditandatangani merupakan langkah konkret dalam mewujudkan hal tersebut. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan akan lebih banyak lulusan BPPP Tegal yang dapat bekerja di luar negeri dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Langkah ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi dan memberdayakan pekerja migran Indonesia. Pemerintah tidak hanya fokus pada penempatan kerja, tetapi juga memastikan bahwa pekerja migran Indonesia memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja internasional. Hal ini akan meningkatkan daya saing pekerja migran Indonesia dan mengurangi risiko eksploitasi.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah, lulusan BPPP Tegal memiliki peluang yang lebih besar untuk meraih kesuksesan di pasar kerja internasional. Kompetensi yang mereka miliki, ditambah dengan dukungan dari pemerintah, akan menjadi modal utama bagi mereka untuk berkontribusi bagi negara dan meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.
Ke depannya, diharapkan akan lebih banyak lagi program pelatihan dan kerja sama yang dilakukan antara Kementerian P2MI dan KKP untuk mempersiapkan tenaga kerja Indonesia yang handal dan siap bersaing di pasar internasional. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.