KP2MI dan Pemprov NTT Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kualitas PMI
Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) dan Pemerintah Provinsi NTT berkolaborasi meningkatkan kualitas dan kompetensi pekerja migran Indonesia (PMI) asal NTT agar bekerja secara prosedural dan memperoleh pekerjaan yang lebih baik di luar

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) baru-baru ini menerima kunjungan dari Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, beserta para bupati dan wali kota. Pertemuan tersebut membahas peningkatan kualitas pekerja migran Indonesia (PMI) asal NTT. Kunjungan ini dilakukan di Jakarta pada tanggal 17 Maret.
Pertemuan penting ini bertujuan untuk membahas strategi peningkatan kualitas dan kompetensi PMI asal NTT. Hal ini didorong oleh data yang menunjukkan bahwa sebagian besar PMI Indonesia masih bekerja di sektor domestik dengan keterampilan rendah. Pemerintah berupaya mengubah tren ini dengan memberikan pelatihan dan pendampingan yang lebih baik.
Menteri Karding menekankan pentingnya pelatihan sejak dini, bahkan sejak tingkat SMA, untuk meningkatkan daya saing PMI. Beliau juga menyoroti peran pemerintah daerah dalam menyediakan Balai Latihan Kerja (BLK) atau menarik investasi swasta untuk mendukung pelatihan ini. Kerja sama dengan perusahaan penempatan yang bereputasi baik juga dianggap krusial untuk menjamin keberangkatan PMI yang aman dan terlindungi.
Sinergi KP2MI dan Pemda NTT untuk PMI Berkualitas
Menteri Karding mengungkapkan bahwa sekitar 80 persen PMI Indonesia bekerja di sektor domestik, sebagian besar lulusan SD dan SMP. Oleh karena itu, KP2MI berupaya mengurangi jumlah PMI dengan keterampilan rendah. Terdapat sekitar 1,7 juta permintaan penempatan pekerja untuk Indonesia, dan KP2MI berharap Pemda NTT dapat berkontribusi dalam menyiapkan tenaga kerja yang terampil.
Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, menambahkan pentingnya bekerja secara prosedural. Beliau mendorong pendidikan vokasi, seperti sekolah perikanan atau politeknik pariwisata, untuk membekali calon PMI dengan keterampilan yang relevan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan berpenghasilan tinggi di luar negeri.
KP2MI juga siap memberikan informasi peluang kerja di luar negeri kepada calon PMI asal NTT. Informasi ini meliputi negara-negara yang membutuhkan pekerja migran dan persyaratan yang dibutuhkan. Dengan demikian, para calon PMI dapat memilih pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan minat mereka.
Dukungan Pemprov NTT untuk Peningkatan Kualitas PMI
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas dan mendorong agar pekerja migran asal NTT bekerja secara prosedural. Setelah pertemuan ini, Pemprov NTT akan mempersiapkan calon PMI untuk ditempatkan di berbagai negara melalui perusahaan penempatan yang legal.
Gubernur juga mengharapkan dukungan dari KP2MI untuk membantu Pemprov NTT dalam upaya peningkatan kualitas PMI. Dukungan tersebut harus sesuai dengan Undang-Undang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia. Kerja sama yang erat antara KP2MI dan Pemprov NTT diharapkan dapat menghasilkan peningkatan kualitas dan kesejahteraan PMI asal NTT.
Secara keseluruhan, pertemuan ini menandai komitmen kuat dari KP2MI dan Pemprov NTT untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan PMI asal NTT. Dengan pelatihan yang memadai dan kerja sama yang baik, diharapkan PMI asal NTT dapat bekerja secara prosedural, memperoleh pekerjaan yang lebih baik, dan berkontribusi bagi perekonomian daerah dan negara.
Melalui berbagai program pelatihan dan pendampingan, diharapkan angka PMI dengan keterampilan rendah dapat ditekan. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa PMI Indonesia, khususnya dari NTT, memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meraih kesuksesan dan kesejahteraan di luar negeri. Kerja sama yang erat antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan upaya ini.