Wamen P2MI Buka Peluang Baru: ABK Indonesia Berlayar ke Eropa
Wakil Menteri P2MI Christina Aryani membuka peluang baru bagi ABK Indonesia untuk bekerja di Eropa, khususnya Spanyol dan Portugal, dengan gaji menjanjikan hingga Rp33 juta.

Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, baru-baru ini mengumumkan peluang emas bagi para Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia. Dalam sebuah acara Serap Aspirasi Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) di Jakarta pada Kamis, 20 Maret 2023, Wamen Christina menyatakan tengah mengkaji potensi penempatan ABK Indonesia di pasar Eropa. Inisiatif ini muncul sebagai respon atas kebutuhan akan tenaga kerja maritim di berbagai negara Eropa, dan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para ABK Indonesia.
Langkah ini diambil setelah Wamen Christina mendengarkan berbagai aspirasi dan permasalahan yang dihadapi para ABK, khususnya dari sektor perikanan. Beliau juga mendapatkan masukan berharga dari P3MI, mitra kerja Kementerian P2MI, terkait peluang pasar baru bagi ABK Indonesia. Wamen Christina menekankan pentingnya eksplorasi pasar-pasar baru di luar China, Taiwan, dan Korea Selatan yang selama ini menjadi tujuan utama penempatan ABK Indonesia.
Pernyataan Wamen Christina ini memberikan harapan baru bagi ribuan ABK Indonesia yang mencari peluang kerja dengan penghasilan lebih baik. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian P2MI, berkomitmen untuk memfasilitasi dan mendukung penuh terbukanya akses pasar kerja bagi ABK Indonesia di Eropa.
Peluang Emas di Spanyol dan Portugal
Salah satu negara Eropa yang menjadi sorotan adalah Spanyol. Menurut Wamen Christina, Spanyol membutuhkan sekitar 1.000 ABK dengan gaji yang sangat kompetitif, berkisar antara 1.184 hingga 2.000 euro atau setara dengan Rp20 juta hingga Rp33 juta per bulan. Angka tersebut tentu sangat menarik bagi para ABK Indonesia yang selama ini bekerja dengan gaji yang relatif lebih rendah.
Tidak hanya ABK, peluang kerja di Spanyol juga terbuka bagi tenaga terampil lainnya di sektor maritim, seperti teknisi dan nakhoda. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan akan tenaga kerja profesional di bidang maritim di Eropa, yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk meningkatkan kualitas SDM di sektor tersebut.
Wamen Christina juga menekankan komitmen Kementerian P2MI untuk terus mengkaji dan menjajaki peluang penempatan ABK di Eropa. Beliau mengajak P3MI untuk berpartisipasi aktif dalam upaya ini, guna memastikan keberhasilan program penempatan ABK Indonesia di pasar Eropa.
Koordinasi Antar Kementerian
Kementerian P2MI tidak akan berjalan sendiri dalam mewujudkan peluang ini. Koordinasi dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Perhubungan, akan dilakukan untuk memastikan kelancaran proses penempatan ABK Indonesia ke Eropa. Kerja sama antar kementerian ini sangat penting untuk mengatasi berbagai kendala dan tantangan yang mungkin muncul selama proses penempatan.
Wamen Christina berharap, dengan adanya koordinasi yang baik, akan semakin banyak ABK Indonesia yang dapat bekerja di luar negeri dengan gaji yang layak dan kondisi kerja yang aman. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan para ABK dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Langkah Kementerian P2MI ini patut diapresiasi sebagai upaya nyata untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja migran Indonesia. Dengan membuka peluang kerja baru di Eropa, diharapkan semakin banyak ABK Indonesia yang dapat meraih kesuksesan dan berkontribusi bagi negara.
Kementerian P2MI juga akan menampung saran dan masukan dari P3MI terkait penempatan pekerja migran perikanan untuk kemudian dikoordinasikan dengan kementerian terkait. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk melibatkan semua pihak dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para ABK Indonesia.
Harapan Baru bagi ABK Indonesia
Inisiatif Wamen P2MI ini memberikan angin segar bagi para ABK Indonesia. Peluang kerja di Eropa dengan gaji yang tinggi merupakan impian bagi banyak ABK yang selama ini bekerja keras di laut. Dengan dukungan pemerintah, diharapkan semakin banyak ABK Indonesia yang dapat meraih kesempatan emas ini dan meningkatkan kualitas hidupnya.