Lurah Gilimanuk Minta Bantuan ASDP Tangani Sampah Pemudik Lebaran
Lurah Gilimanuk meminta PT ASDP Indonesia Ferry membantu membersihkan sampah pemudik Lebaran yang meningkat drastis, karena selama ini Kelurahan menanggung sendiri biaya pembersihan.

Jelang Hari Raya Idul Fitri, permasalahan sampah di Gilimanuk, Jembrana, Bali, kembali mencuat. Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma, mengeluhkan tingginya volume sampah yang dihasilkan oleh pemudik, terutama yang berserakan di jalan-jalan kampung. Permasalahan ini terjadi karena jalan kampung juga menjadi jalur utama kendaraan pemudik menuju Pelabuhan Gilimanuk. Beliau meminta PT ASDP Indonesia Ferry untuk turut serta mengatasi masalah sampah yang semakin memberatkan beban warga dan kelurahan.
"Sampah yang di jalan nasional menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup Jembrana. Yang jadi masalah adalah sampah di jalan-jalan kampung. Selama ini kami yang membersihkan dan membiayai sendiri," ungkap Tony saat dihubungi, Jumat (28/3).
Keluhan warga terkait sampah yang berserakan menjelang Lebaran pun sudah mulai berdatangan. Tony memahami kekesalan warga yang ingin merayakan Lebaran dengan lingkungan bersih. Oleh karena itu, ia berupaya mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini.
Kerjasama dan CSR ASDP Diharapkan
Lurah Tony mengaku telah berkoordinasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry. Pihak ASDP berjanji akan menyediakan kantong sampah di jalur mudik. Namun, dalam pengecekan lapangan, kantong sampah tersebut tidak ditemukan. Untuk sementara, ia meminta kepala dusun dan kelian banjar untuk menggerakkan warga melakukan kerja bakti mengumpulkan sampah. Sampah yang terkumpul kemudian diangkut oleh petugas kebersihan kelurahan ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Namun, kegiatan tersebut membutuhkan biaya operasional yang cukup besar, terutama untuk bahan bakar armada pengangkut sampah. Oleh karena itu, Tony berharap ASDP dapat membantu melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) mereka.
"Antrian panjang di Gilimanuk kan sudah rutin setiap tahunnya, yaitu saat libur Natal dan Tahun Baru serta Idul Fitri. Kami berharap ASDP bersedia membantu dari CSR perusahaan setiap tahun untuk membantu membersihkan sampah," harap Tony.
Harapan serupa juga disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana, Dewa Gede Ary Candra. Ia mengungkapkan bahwa selama arus mudik, volume sampah yang diangkut ke TPA meningkat drastis, mencapai 5 ton per hari, dibandingkan hari normal yang hanya 3,5 ton per hari.
Tanggapan ASDP
Menanggapi keluhan tersebut, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Yani Andrianto, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti keluhan warga dan Lurah Gilimanuk. Pihaknya akan berupaya mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan sampah di Gilimanuk selama arus mudik dan mudik Lebaran.
Solusi jangka panjang sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah sampah di Gilimanuk, mengingat peningkatan volume sampah ini terjadi setiap tahunnya pada musim liburan. Kerjasama antara pemerintah daerah, PT ASDP Indonesia Ferry, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman bagi warga Gilimanuk, khususnya selama periode arus mudik dan balik Lebaran.
Peningkatan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya juga menjadi faktor penting dalam mengatasi masalah ini. Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang baik perlu ditingkatkan.