Sampah Lebaran di Sukoharjo Melonjak Tajam, Warga Diminta Lebih Sadar
Timbulan sampah di Sukoharjo meningkat drastis selama libur Lebaran 2025, mencapai lebih dari 315.000 kg per hari, terutama di Kartasura dan Grogol, imbas aktivitas pemudik dan kesadaran masyarakat yang kurang.

Sukoharjo, 7 April 2025 - Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami peningkatan signifikan volume sampah selama libur Lebaran 2025. Peningkatan ini terjadi akibat meningkatnya aktivitas masyarakat selama periode mudik dan kurangnya kesadaran sebagian warga dalam membuang sampah pada tempatnya. Dampaknya, sejumlah tempat pembuangan sampah sementara kewalahan dan munculnya sampah liar di berbagai titik.
Berdasarkan data dari Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo, Agus Sriyanto, volume sampah yang terangkut pada hari biasa (23-30 Maret 2025) rata-rata 239.608 kg per hari. Namun, selama libur Lebaran, angka tersebut melonjak drastis menjadi lebih dari 315.000 kg per hari. Peningkatan ini menjadi tantangan tersendiri bagi petugas kebersihan di Sukoharjo.
Wilayah Kartasura dan Grogol menjadi area yang paling terdampak. Agus mengungkapkan, "Ada beberapa titik yang perlu lebih perhatiannya karena titik-titik tersebut overload. Rata-rata di wilayah Kartasura dan Grogol."
Penumpukan Sampah di Titik-Titik Strategis
Peningkatan volume sampah terlihat jelas di tempat penampungan sampah sementara. Tidak hanya itu, munculnya tempat sampah liar juga menambah beban petugas kebersihan. Agus menambahkan, "Kami juga sisir titik-titik yang ada sampah liar juga." Upaya pembersihan dan penataan sampah liar terus dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo telah berupaya mencegah penumpukan sampah dengan memasang papan peringatan di berbagai lokasi agar warga tidak membuang sampah sembarangan. Namun, imbauan tersebut belum sepenuhnya diindahkan oleh masyarakat. Agus menyatakan, "Seperti di kawasan Solobaru masih ada beberapa titik, ini masih perlu ditingkatkan. Dalam hal ini perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat agar tidak buang sampah sembarangan."
Meskipun sudah ada imbauan "Mudik Sedikit Sampah", peningkatan aktivitas pemudik tetap menjadi faktor utama penyebab lonjakan sampah. Agus menjelaskan, "Yang jelas ya aktivitas pemudik juga banyak. Sebetulnya kami sudah buat imbauan mudik sedikit sampah, tapi kan pemudik juga banyak."
Upaya Mengatasi Lonjakan Sampah
Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Partisipasi aktif warga dalam membuang sampah pada tempatnya sangat penting untuk mengurangi beban petugas kebersihan dan menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, perlu adanya kerjasama yang lebih intensif antara pemerintah daerah, petugas kebersihan, dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo perlu mempertimbangkan strategi pengelolaan sampah jangka panjang yang lebih efektif dan efisien. Hal ini termasuk peningkatan kapasitas tempat pembuangan sampah, optimalisasi sistem pengangkutan sampah, serta program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Dengan adanya peningkatan kesadaran dan kerjasama yang baik, diharapkan permasalahan sampah di Sukoharjo dapat teratasi dan lingkungan tetap terjaga kebersihannya, khususnya setelah libur panjang seperti Lebaran.
Ke depannya, diharapkan kampanye pengelolaan sampah lebih gencar dilakukan, tidak hanya menjelang momen libur panjang, tetapi juga secara berkelanjutan untuk membentuk kebiasaan baik di masyarakat. Hal ini penting untuk menjaga keindahan dan kebersihan Kabupaten Sukoharjo.
Kesimpulan
Peningkatan volume sampah selama libur Lebaran di Sukoharjo menjadi sorotan. Peningkatan kesadaran masyarakat dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan warga sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.