Kementerian Lingkungan Hidup dan Jasa Marga Jalin Kerja Sama Atasi Sampah di Rest Area
Kementerian Lingkungan Hidup dan Jasa Marga berkolaborasi untuk meningkatkan pengelolaan sampah di rest area jalan tol menjelang mudik Lebaran 2025, dengan target 50 persen pengelolaan sampah tercapai tahun ini.

Jakarta, 26 Maret 2025 - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjalin kerja sama dengan Jasa Marga, operator jalan tol milik negara, untuk meningkatkan pengelolaan sampah, termasuk di rest area, selama periode mudik Lebaran 2025. Kerja sama ini dipicu oleh tingginya volume sampah yang diproyeksikan selama periode mudik Lebaran mendatang, dan upaya untuk mencapai target pengelolaan sampah nasional.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan bahwa "Dari pengelola area yang kami kunjungi, hanya Direktur Utama Jasa Marga yang bertindak cepat dan bekerja sama dengan kami dalam menangani sampah." Pernyataan ini disampaikan saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Jasa Marga di Rest Area 57, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu lalu. Hal ini menunjukkan komitmen nyata Jasa Marga dalam mendukung program pemerintah terkait pengelolaan sampah.
Pencapaian target pengelolaan sampah sebesar 50 persen pada tahun ini membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pengelola area seperti Jasa Marga yang mengelola 27 rest area. KLHK berharap kerja sama ini dapat menjadi contoh bagi pengelola rest area lainnya di Indonesia untuk turut serta dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Kerja Sama KLHK dan Jasa Marga: Solusi Pengelolaan Sampah di Rest Area
Sebagai langkah awal, 27 rest area yang dikelola Jasa Marga akan menjadi fokus utama dalam program pengelolaan sampah ini. Namun, KLHK berharap kerja sama ini dapat diperluas ke seluruh rest area di Indonesia. Menteri Nurofiq juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah di rest area dan meminta Jasa Marga untuk memberikan peringatan dan sanksi bagi mereka yang melanggar aturan terkait pengelolaan sampah, serta menyediakan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai. Langkah-langkah tegas ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, menyampaikan apresiasinya atas dukungan KLHK dalam pengelolaan sampah di rest area. "Kami berharap pengelolaan sampah dapat menjadi lebih efektif, dan kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan," ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Jasa Marga untuk mendukung program pemerintah dan meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaan.
Kementerian Perhubungan memproyeksikan sebanyak 146,48 juta orang Indonesia akan melakukan mudik Lebaran 2025. Angka ini menunjukkan potensi peningkatan volume sampah yang signifikan di berbagai lokasi, termasuk rest area jalan tol. Oleh karena itu, kerja sama ini sangat penting untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah sampah tersebut.
Data Sampah Nasional dan Tantangan Pengelolaan
Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, tercatat 33,5 juta ton sampah dihasilkan di Indonesia pada tahun 2024, berdasarkan laporan dari 309 kabupaten dan kota. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13,47 juta ton merupakan sampah yang tidak terkelola. Data ini menunjukkan besarnya tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan sampah di Indonesia dan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini.
Kerja sama antara KLHK dan Jasa Marga ini diharapkan dapat menjadi model pengelolaan sampah yang efektif dan efisien di rest area. Dengan adanya sanksi dan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dapat meningkat. Keberhasilan program ini akan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kenyamanan para pemudik.
Program ini juga diharapkan dapat memberikan contoh bagi pengelola rest area lainnya di Indonesia untuk menerapkan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target pengelolaan sampah nasional dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan pengelolaan sampah di rest area dapat berjalan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kenyamanan para pemudik selama periode mudik Lebaran 2025.