Sampah Temanggung Melonjak 60 Ton per Hari Selama Libur Lebaran 2025
Volume sampah di TPA Sanggrahan, Temanggung meningkat drastis hingga 60 ton per hari selama libur Lebaran 2025, melampaui prediksi meskipun sosialisasi pengurangan sampah telah dilakukan.

Selama libur Lebaran 2025, tepatnya dari H-7 hingga H+7, Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Sanggrahan di Kabupaten Temanggung mengalami peningkatan volume sampah yang signifikan. Peningkatan ini mencapai 60 ton per hari, menunjukkan dampak libur panjang terhadap produksi sampah rumah tangga. Hal ini terjadi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dan menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Pada hari-hari biasa, TPA Sanggrahan menerima sekitar 120 ton sampah. Namun, selama periode libur Lebaran, angka tersebut meningkat tajam menjadi 180 ton per hari. Kenaikan ini telah diantisipasi oleh pemerintah setempat, meskipun sosialisasi pengelolaan sampah telah dilakukan sebelumnya kepada masyarakat.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung, Prasojo, membenarkan peningkatan tersebut. "Hal itu memang sudah kami perkirakan sebelumnya, bulan Syawal ini juga memang akan bertambah banyak," ujarnya dalam keterangan resmi di Temanggung, Rabu.
Peningkatan Sampah Jelang dan Selama Libur Lebaran
Prasojo menjelaskan bahwa peningkatan volume sampah mulai terasa sejak H-7 Lebaran. Puncaknya terjadi pada H-3, di mana pertambahan sampah di TPA Sanggrahan terbilang cukup signifikan. Meskipun upaya sosialisasi telah dilakukan melalui berbagai media, termasuk leaflet dan media sosial, upaya untuk membatasi sampah plastik dan mendorong penggunaan kembali kantong belanja masih belum optimal.
Sosialisasi yang dilakukan menekankan pentingnya mengurangi sampah plastik dan menggunakan kembali kantong belanja yang masih layak pakai. Namun, kenyataannya peningkatan sampah tetap terjadi, menunjukkan tantangan dalam mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Meskipun demikian, DPRKPLH Kabupaten Temanggung telah mengantisipasi lonjakan sampah ini. "Memang sudah kami antisipasi, jadi teman-teman juga sudah siap di sana, tempat sudah kita sediakan, jadi ketika ada sampah itu kami tempatkan di tempat yang sudah tersedia," terang Prasojo.
Upaya Pengelolaan Sampah di Temanggung
Pemerintah Kabupaten Temanggung telah berupaya mengelola sampah dengan menyediakan tempat pembuangan yang memadai di TPA Sanggrahan. Namun, peningkatan volume sampah selama libur Lebaran menunjukkan perlunya strategi yang lebih komprehensif dalam pengelolaan sampah, termasuk edukasi berkelanjutan kepada masyarakat.
Langkah-langkah yang lebih efektif perlu dipertimbangkan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, seperti program daur ulang yang lebih terintegrasi dan kampanye yang lebih intensif tentang pengelolaan sampah rumah tangga. Partisipasi aktif masyarakat juga sangat penting dalam keberhasilan program ini.
Ke depan, pemerintah daerah perlu mengevaluasi strategi komunikasi publik yang telah dilakukan dan mempertimbangkan pendekatan yang lebih inovatif dan efektif untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Data menunjukkan bahwa peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengurangi sampah masih perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Kesimpulan
Peningkatan volume sampah di Temanggung selama libur Lebaran 2025 menjadi bukti nyata tantangan dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Meskipun upaya antisipasi telah dilakukan, perlu adanya strategi yang lebih komprehensif dan partisipasi aktif masyarakat untuk mengatasi masalah ini secara berkelanjutan.