Menaker Dorong Mahasiswa Polteknaker Kuasai Multikompetensi di Era Digital
Menaker Yassierli mengajak mahasiswa Polteknaker untuk memiliki multikompetensi, termasuk penguasaan teknologi digital dan soft skill, guna meningkatkan daya saing di tengah perkembangan teknologi yang pesat.
![Menaker Dorong Mahasiswa Polteknaker Kuasai Multikompetensi di Era Digital](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000129.399-menaker-dorong-mahasiswa-polteknaker-kuasai-multikompetensi-di-era-digital-1.jpeg)
Jakarta, 10 Februari 2024 - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memberikan dorongan kepada mahasiswa Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) untuk mengembangkan multikompetensi guna menghadapi tantangan dunia kerja di era digital. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Menaker dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada Senin lalu. Penguasaan teknologi dan kemampuan beradaptasi menjadi kunci utama dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat.
Pentingnya Multikompetensi di Era Digital
Menaker Yassierli menekankan pentingnya tiga kompetensi utama bagi mahasiswa Polteknaker. Pertama, pemahaman mendalam tentang relasi industri dan manajemen sumber daya manusia (SDM). Kedua, penguasaan teknologi digital, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan kemampuan komputer. Ketiga, pengembangan soft skill, seperti kemampuan komunikasi dan kolaborasi yang efektif. "Kalau tiga kompetensi ini dimiliki, saya yakin masa depan adik-adik cerah," tegas Menaker Yassierli.
Lebih lanjut, Menaker menyoroti rendahnya tingkat kemampuan digital pekerja Indonesia dibandingkan negara maju. Hanya 6 persen pekerja Indonesia yang memiliki kemampuan digital spesifik atau tingkat lanjut, jauh di bawah rata-rata negara maju yang mencapai 19 persen. "Dibandingkan negara lain, kita kalah sepertiga hingga seperempatnya. Ini menjadi tantangan bahwa teknologi digital itu harus menjadi kompetensi yang kita miliki semua," tambahnya.
Tantangan dan Peluang di Era VUCA
Indonesia juga masih tergolong rendah dalam skor World Digital Competitiveness, menempati peringkat 43 dari 67 negara di dunia dan peringkat ke-11 dari 14 negara di Asia. Rendahnya skor ini berdampak pada produktivitas tenaga kerja Indonesia. Oleh karena itu, Menaker mendorong mahasiswa Polteknaker untuk mempersiapkan diri menghadapi era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity) yang penuh ketidakpastian.
Menaker Yassierli juga menekankan pentingnya growth mindset. Mahasiswa harus memiliki rasa ingin tahu yang besar dan tidak terpaku pada pola pikir yang kaku. "Adik-adik mahasiswa harus memiliki curiosity (keingintahuan yang besar) dan jangan diblok mindset-nya. Tapi harus diubah dari fixed mindset (kepribadian/karakter bersifat pasif) menjadi growth mindset (kepribadian/karakter bisa dikembangkan)," pesannya.
Kesimpulan
Imbauan Menaker Yassierli kepada mahasiswa Polteknaker untuk menguasai multikompetensi merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan global. Penguasaan teknologi digital, soft skill, dan pemahaman relasi industri dan SDM akan menjadi kunci kesuksesan di dunia kerja masa depan. Dengan pengembangan kemampuan yang komprehensif, mahasiswa Polteknaker diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia dan daya saing bangsa di kancah internasional.