Mendukbangga Luncurkan Program Lansia Berdaya (Sidaya): Solusi Atasi Fenomena Penduduk Menua dan Kesepian
Program Lansia Berdaya (Sidaya) dari Kemendukbangga hadir sebagai solusi komprehensif. Bagaimana Sidaya mengatasi kesepian dan meningkatkan kualitas hidup lansia di tengah fenomena penduduk menua?

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji mengumumkan peluncuran Program Lansia Berdaya (Sidaya). Program ini dirancang sebagai solusi komprehensif bagi para lansia di Indonesia.
Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan lansia tetap sehat, produktif, dan terhindar dari kesepian. Peluncuran dilakukan dalam perayaan ulang tahun ke-25 Perkumpulan Juang Kencana di Jakarta, Senin lalu.
Program Sidaya merupakan salah satu program unggulan atau 'quick wins' dari Kemendukbangga/BKKBN. Fokus utamanya adalah mendukung pemberdayaan lansia secara berkelanjutan.
Hal ini sangat relevan mengingat Indonesia kini memasuki fenomena penduduk menua atau 'aging population'. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat senior secara signifikan.
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menambahkan bahwa Sidaya menekankan tiga unsur penting. Unsur tersebut meliputi sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
Kesehatan mental menjadi kunci agar lansia tidak mudah depresi atau mengalami demensia. Interaksi sosial sangat dibutuhkan untuk mencegah kondisi tersebut dan menjaga pikiran tetap aktif.
Tujuan dan Manfaat Program Sidaya
Mendukbangga Wihaji menekankan bahwa Program Lansia Berdaya (Sidaya) memastikan lansia sehat jasmani dan rohani. Hal ini dicapai melalui berbagai aktivitas yang menyenangkan dan interaktif.
Kegiatan yang diselenggarakan seperti sekolah, pengajian, dan olahraga menjadi sarana penting. Ini juga bertujuan untuk menambah angka harapan hidup serta indeks kebahagiaan masyarakat senior.
Program ini secara aktif mendukung pemberdayaan lansia secara berkelanjutan. Ini sangat krusial bagi Indonesia yang sedang menghadapi fenomena 'aging population'.
Wihaji juga mengemukakan bahwa masa pensiun adalah babak baru untuk berkarya. Ini juga merupakan kesempatan untuk saling berbagi pengalaman hidup yang berharga bagi generasi muda di masa depan.
Dalam diri para pensiunan terkandung kebijaksanaan, ketekunan, dan nilai-nilai luhur. Nilai-nilai ini menjadi fondasi penting bagi pembentukan karakter generasi muda. Sidaya menjadi wadah bagi lansia untuk terus berkontribusi.
Tiga Pilar Utama Kesehatan Lansia
Sudibyo Alimoeso menjelaskan bahwa Program Lansia Berdaya (Sidaya) menekankan tiga unsur utama. Unsur-unsur tersebut adalah sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
Aspek sehat mental sangat krusial agar lansia tidak mengalami depresi atau demensia. Kondisi menyendiri dapat memicu pikun, sehingga interaksi sosial sangat dianjurkan.
Oleh karena itu, berkumpul dan berinteraksi sosial secara rutin sangat penting untuk mencegah pikun. Lansia juga harus merasa aman dan nyaman dengan lingkungan sekitarnya.
Selanjutnya, kemampuan berpartisipasi dalam masyarakat adalah tujuan akhir program ini. Namun, hal ini harus didahului oleh kondisi kesehatan yang baik dan rasa aman yang memadai.
Pendekatan holistik ini memastikan bahwa lansia tidak hanya sehat secara fisik. Mereka juga sehat secara mental dan sosial, sehingga dapat menikmati hari tua dengan kualitas hidup yang optimal.
Data dan Proyeksi Penduduk Lansia di Indonesia
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sekitar 12 persen atau 29 juta penduduk Indonesia merupakan lansia. Persentase ini diprediksi akan meningkat signifikan.
Angka tersebut diperkirakan akan mencapai hingga 20 persen pada tahun 2045. Fenomena ini menyoroti urgensi program seperti Program Lansia Berdaya (Sidaya) di seluruh negeri.
Sudibyo Alimoeso juga menegaskan pentingnya menabung sejak usia muda. Hal ini agar lansia dapat menikmati hari tua dengan keamanan finansial yang memadai.
Keamanan finansial memungkinkan lansia untuk tidak hanya mandiri. Mereka juga dapat berkontribusi pada keluarga serta lingkungannya tanpa beban. Juang Kencana menjadi wadah silaturahmi dan pemberi masukan berharga bagi program pemerintah.