Mengenal Jirak Food Cluster Tabalong: Proyek Ambisius 700 Hektare untuk Ketahanan Pangan Kalsel
Tabalong menggarap 700 hektare lahan tidur menjadi Jirak Food Cluster, sebuah proyek terintegrasi untuk ketahanan pangan Kalsel. Penasaran detail ambisius ini?

Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, tengah serius menggarap sebuah proyek strategis bernama Jirak Food Cluster (JIFOC). Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Kawasan seluas 700 hektare di Kecamatan Pugaan, tepatnya di Desa Jirak, menjadi lokasi pengembangan klaster pangan terintegrasi ini. Proyek ini direncanakan sejak 2023 dan mulai direalisasikan pada 2025.
Pembangunan JIFOC merupakan langkah konkret untuk mengoptimalkan lahan tidur dan menciptakan kemandirian pangan. Integrasi pertanian, perikanan, dan peternakan menjadi fokus utama.
Dana desa sebesar Rp250 juta telah dialokasikan untuk membuka kawasan ini, menunjukkan komitmen pemerintah daerah. Anggaran tersebut digunakan untuk mempersiapkan infrastruktur dasar.
Camat Pugaan, Farith Yusriannur Riza, menegaskan pentingnya proyek ini bagi masa depan pangan Tabalong. Kepala Desa Jirak, Pansyah, juga berperan aktif dalam perencanaan.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI melalui karya bakti, diharapkan mempercepat realisasi proyek. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang juga terlibat dalam pembangunan infrastruktur.
Mengoptimalkan Lahan Tidur untuk Kemandirian Pangan
Jirak Food Cluster (JIFOC) dirancang sebagai solusi inovatif untuk memanfaatkan lahan tidur di Tabalong. Kawasan seluas 700 hektare ini sebelumnya belum termanfaatkan secara optimal.
Tujuan utama proyek ini adalah mewujudkan pertanian terintegrasi yang berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian pangan bagi masyarakat setempat.
Pembukaan lahan mencakup pembangunan jalan usaha tani dan sistem tata kelola air berupa kanal. Infrastruktur ini akan melayani tiga desa, yaitu Jirak, Tamunti, dan Pampanan.
Inisiatif ini menunjukkan visi jangka panjang pemerintah daerah dalam menjaga ketersediaan pangan. Proyek ini juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak.
Dukungan Anggaran dan Infrastruktur Jirak Food Cluster
Pendanaan awal untuk Jirak Food Cluster berasal dari dana desa, dengan alokasi sebesar Rp250 juta. Dana ini digunakan untuk memulai pembukaan dan persiapan kawasan.
Kepala Desa Jirak, Pansyah, menjelaskan bahwa sekitar 20 persen dari dana desa dialokasikan untuk ketahanan pangan. Ini menunjukkan prioritas desa terhadap sektor vital tersebut.
Selain itu, pembangunan infrastruktur jalan usaha tani sepanjang 3,5 kilometer juga sedang berjalan. Proyek ini diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp600 juta.
Edy Gunawan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tabalong menjelaskan spesifikasi jalan. Lebar bawah 6 meter dan tinggi 2 meter dirancang untuk mendukung aktivitas pertanian.
Potensi Agrowisata dan Dampak Jangka Panjang
Selain fokus pada produksi pangan, Jirak Food Cluster juga memiliki potensi besar sebagai destinasi agrowisata. Hal ini disampaikan oleh Edy Gunawan.
Pengembangan agrowisata di Kecamatan Pugaan, khususnya Desa Jirak, dapat menarik wisatawan. Ini akan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Proyek ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru. Integrasi sektor-sektor ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan dukungan berkelanjutan dan partisipasi aktif masyarakat, Jirak Food Cluster dapat menjadi model pengembangan kawasan pangan terintegrasi. Ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi Tabalong.