Menko Muhaimin: Kabinet Merah Putih Harus Kerja Keras, Reshuffle Hak Prerogatif Presiden
Menko Muhaimin Iskandar mengajak seluruh anggota Kabinet Merah Putih untuk bekerja lebih keras, merespon isu reshuffle kabinet yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto.
![Menko Muhaimin: Kabinet Merah Putih Harus Kerja Keras, Reshuffle Hak Prerogatif Presiden](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000156.725-menko-muhaimin-kabinet-merah-putih-harus-kerja-keras-reshuffle-hak-prerogatif-presiden-1.jpg)
Tangerang Selatan, 10 Februari 2024 - Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menyerukan peningkatan kinerja bagi seluruh anggota Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Seruan ini muncul sebagai respon terhadap isu perombakan kabinet atau reshuffle yang tengah beredar.
Menko Muhaimin menekankan pentingnya kerja keras bagi setiap individu dalam pemerintahan. "Siapapun yang menjadi bagian pemerintahan harus bekerja keras," tegasnya saat ditemui di Tangerang, Banten, Senin lalu. Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo telah secara langsung menginstruksikan hal yang sama kepada para menterinya.
Kerja Keras dan Reshuffle Kabinet
Menko Muhaimin menjelaskan bahwa imbauan kerja keras ini berkaitan erat dengan isu reshuffle. Peringatan kepada para menteri, menurutnya, bertujuan untuk memastikan seluruh kinerja tetap selaras dengan visi dan misi pemerintahan. Ia bahkan menegaskan bahwa evaluasi kinerja tidak hanya terbatas pada menteri, tetapi juga mencakup eselon 1. "Bukan hanya menteri, eselon 1 pun yang tidak sesuai target akan diganti," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai waktu pelaksanaan reshuffle, Menko Muhaimin menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Presiden Prabowo. "Saya tidak tahu itu, hak prerogatif Presiden," jawabnya singkat.
Peringatan Keras Presiden Prabowo
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sendiri telah memberikan peringatan tegas terkait kinerja pemerintahan. Dalam sebuah pernyataan seusai menghadiri puncak peringatan Harlah Ke-102 NU di Jakarta pada Rabu, 5 Februari 2024, Presiden Prabowo menyatakan akan mengganti menteri dan kepala lembaga yang tidak bekerja dengan baik.
Presiden Prabowo menekankan tuntutan rakyat akan pemerintahan yang bersih dan bekerja efektif. "Rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi, saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain, yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan,” tegas Presiden Prabowo.
Pidato Presiden Prabowo dalam peringatan Harlah Ke-102 NU semakin memperkuat pesan tersebut. Ia menyatakan tidak akan menoleransi pejabat yang tidak serius bekerja. "Kami tidak akan ragu-ragu bertindak. 100 hari pertama ya. Saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel. Siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, pemerintah yang bersih, itu saya akan tindak!" tegasnya.
Kesimpulan
Seruan Menko Muhaimin Iskandar untuk meningkatkan kinerja dan pernyataan tegas Presiden Prabowo Subianto tentang reshuffle kabinet menjadi sinyal kuat akan adanya evaluasi kinerja yang ketat di pemerintahan. Fokus pada pencapaian visi dan misi pemerintahan serta tuntutan akan pemerintahan yang bersih dan efektif menjadi prioritas utama.