Reshuffle Kabinet: Gerindra Belum Tahu Siapa dan Kapan
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan belum mengetahui rencana reshuffle kabinet oleh Presiden Prabowo, meskipun Presiden telah memberikan peringatan keras kepada para menteri yang kinerjanya kurang optimal.
![Reshuffle Kabinet: Gerindra Belum Tahu Siapa dan Kapan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230257.481-reshuffle-kabinet-gerindra-belum-tahu-siapa-dan-kapan-1.jpg)
Jakarta, 6 Februari 2024 - Presiden Prabowo Subianto telah memberikan sinyal kuat akan melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden setelah peringatan Harlah Ke-102 NU di Jakarta. Namun, Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengaku belum mengetahui detail rencana tersebut.
Muzani, yang juga menjabat sebagai Ketua MPR RI, menyatakan ketidaktahuannya terkait waktu dan siapa saja menteri yang akan dievaluasi atau dicopot. "Kapan reshuffle? Kami terus terang belum tahu. Apalagi siapa yang di-reshuffle, saya lebih enggak tahu," ujarnya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.
Hak Prerogatif Presiden
Muzani menegaskan bahwa keputusan reshuffle sepenuhnya berada di tangan Presiden Prabowo sebagai kepala negara dan pemerintahan. "Hak sepenuhnya Presiden selaku kepala pemerintahan untuk menilai para pembantunya. Kapan beliau akan mengangkat? Kapan beliau akan mencopot seseorang menjadi pembantu atau menteri dalam Kabinet Merah Putih?" jelasnya. Meskipun demikian, Partai Gerindra menyatakan dukungan penuh terhadap keputusan apapun yang diambil Presiden.
Muzani menekankan kepercayaan penuh Partai Gerindra terhadap penilaian Presiden Prabowo dalam menentukan langkah-langkah untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan. "Kami sepenuhnya percaya Partai Gerindra mendukung semua pandangan dan pemikiran, termasuk keputusan, yang akan dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia untuk mengambil tindakan-tindakan yang dianggap perlu bagi efektivitasnya pemerintahan ini," tuturnya.
Harapan Kinerja Menteri Gerindra
Ia juga menyampaikan harapan agar kader Gerindra yang berada di Kabinet Merah Putih dapat bekerja keras dan menunjukkan kinerja terbaik dalam mendukung program-program pemerintahan, khususnya program-program Astacita yang telah dicanangkan. "Kami berharap mereka membantu sepenuhnya dengan ketulusan, dengan kerelaan untuk membantu Presiden Republik Indonesia untuk mencapai Astacita seperti yang dijanjikan di dalam kampanye-kampanye beliau sehingga saya minta untuk bekerja keras dan sungguh-sungguh membantu Presiden," kata Muzani.
Sinyal Reshuffle dari Presiden Prabowo
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR RI, juga telah mendengar adanya keluhan terkait kinerja beberapa menteri. "Nah, memang saya ada dengar keluhan sedikit tentang masih ada yang kemudian kurang seirama. Nah, apakah itu yang dimaksud, nanti kita akan lihat seperti apa," kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta.
Presiden Prabowo sendiri telah memberikan peringatan keras kepada para menteri dan kepala lembaga pemerintah. Dalam peringatan tersebut, Presiden menegaskan bahwa pejabat yang tidak bekerja dengan benar akan diganti. "Rakyat menuntut Pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi, saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain, yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," tegas Presiden Prabowo.
Tidak Ada Toleransi untuk Pejabat yang Kurang Optimal
Presiden Prabowo menekankan bahwa tidak akan menoleransi pejabat negara yang kinerjanya kurang optimal atau tidak sejalan dengan visi pemerintahan. "Kami tidak akan ragu-ragu bertindak. 100 hari pertama ya. Saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali. Sekarang, siapa yang bandel. Siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat, pemerintah yang bersih, itu saya akan tindak!" tegasnya.
Meskipun Gerindra belum mengetahui detail rencana reshuffle, pernyataan Presiden Prabowo dan pernyataan para petinggi Gerindra menunjukkan adanya kemungkinan besar perombakan kabinet dalam waktu dekat. Publik menantikan keputusan final Presiden Prabowo terkait hal ini.