Mensos dan Menag Jalin Kerja Sama Sukseskan Program Sekolah Rakyat
Kementerian Sosial dan Kementerian Agama berkolaborasi melalui Nota Kesepahaman untuk memberantas kemiskinan lewat program Sekolah Rakyat yang menargetkan anak-anak dari keluarga miskin.

Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Agama (Kemenag) resmi bekerja sama untuk memberantas kemiskinan di Indonesia melalui program Sekolah Rakyat. Nota kesepahaman ditandatangani oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Selasa di Jakarta. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan memutus mata rantai kemiskinan antar generasi.
Mensos Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa sinergi antara Kemensos dan Kemenag sangat penting karena sejalan dengan amanat UUD 1945 Pasal 34 tentang pemeliharaan fakir miskin dan anak telantar. Ia juga menekankan pentingnya aspek spiritual dalam penanganan kemiskinan, sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin dan UU Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial. Kemenag memiliki peran vital dalam pengembangan intervensi spiritual dalam program ini.
Program Sekolah Rakyat, yang diinisiasi oleh Presiden, merupakan sekolah gratis dengan konsep asrama untuk anak-anak keluarga miskin dan miskin ekstrem dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah atas. Mensos menekankan bahwa program ini merupakan bentuk negara memuliakan warga miskin dan memfasilitasi kebangkitan wong cilik, sebagai upaya memutus transmisi kemiskinan antar generasi. Sekolah Rakyat diharapkan dapat mencetak lulusan yang cerdas, tangguh, dan berkarakter kuat.
Kerja Sama Kemensos dan Kemenag untuk Sekolah Rakyat
Mensos Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa program Sekolah Rakyat bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan. Dengan membangun 100 Sekolah Rakyat per tahun, masing-masing berkapasitas 1000 siswa, dalam lima tahun akan ada 500.000 anak miskin yang terbantu. Mereka diharapkan menjadi agen perubahan bagi keluarga mereka.
Kemenag memiliki peran penting dalam menyukseskan program ini. Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa Kemenag memiliki 42.000 madrasah dan sekolah agama yang dapat dioptimalkan untuk mendukung Sekolah Rakyat. Lebih dari 60 persen dari jumlah tersebut merupakan madrasah yang dikelola masyarakat dan berpotensi besar untuk dikembangkan melalui program ini.
Madrasah dinilai sangat cocok sebagai Sekolah Rakyat karena sudah mengakar di masyarakat. Konsep "Madrasah Rakyat" diusulkan sebagai bagian dari program ini. Kerja sama teknis antara Kemensos dan Kemenag akan terus berlanjut untuk memastikan keberhasilan program Sekolah Rakyat.
Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Dengan memberikan akses pendidikan yang layak kepada anak-anak dari keluarga miskin, diharapkan mereka dapat memiliki masa depan yang lebih baik dan memutus siklus kemiskinan.
Potensi Madrasah sebagai Sekolah Rakyat
Menteri Agama Nasaruddin Umar menekankan pentingnya optimalisasi potensi madrasah dan sekolah agama di bawah naungan Kemenag untuk mendukung program Sekolah Rakyat. Beliau melihat madrasah sebagai solusi yang paling riil untuk implementasi Sekolah Rakyat mengingat jangkauan dan penerimaan masyarakat terhadap madrasah yang sudah ada.
Dengan jumlah madrasah dan sekolah agama yang mencapai 42 ribu, Kemenag memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam program ini. Lebih dari setengahnya, atau sekitar 60 persen, merupakan madrasah yang dikelola oleh masyarakat, dan ini menjadi peluang besar untuk pengembangan dan perluasan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Kerja sama antara Kemensos dan Kemenag ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan program Sekolah Rakyat. Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian dari kedua kementerian, diharapkan program ini dapat mencapai sasaran dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.
Langkah kolaboratif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan melalui pendekatan holistik yang mencakup aspek pendidikan dan spiritual. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.
Tim teknis dari kedua kementerian akan segera menindaklanjuti penandatanganan MoU ini dengan merumuskan strategi dan rencana aksi yang konkret untuk implementasi program Sekolah Rakyat. Harapannya, program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi anak-anak Indonesia dari keluarga kurang mampu.