Minat Baca Warga Pangkalpinang Tertinggi di Babel, Dongkrak SDM Kota
Dinas Perpustakaan Pangkalpinang menyatakan minat baca warganya tertinggi di Babel, diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM di kota tersebut.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang mengumumkan bahwa minat baca masyarakat di wilayahnya menduduki peringkat tertinggi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal ini menjadi angin segar dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di kota yang dikenal dengan sebutan Kota Beribu Senyuman tersebut. Tingginya minat baca ini tercermin dari ramainya kunjungan ke perpustakaan daerah, yang menjadi bukti nyata antusiasme masyarakat terhadap literasi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang, Eti Fahriaty, mengungkapkan bahwa perpustakaan selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Ia juga menyampaikan, "Minat baca masyarakat luar biasa dan perpustakaan ini tidak pernah sepi dari kunjungan masyarakat," saat membuka Bimtek Membaca Nyaring di Pangkalpinang, Senin lalu.
Lebih lanjut, Eti menjelaskan bahwa pada tahun 2024, minat baca masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia. Di tingkat kabupaten/kota se-Kepulauan Babel, Kota Pangkalpinang mencatatkan tingkat membaca tertinggi. Pihaknya berharap bimbingan teknis (Bimtek) membaca nyaring dapat semakin meningkatkan minat baca masyarakat di tengah gempuran teknologi digital.
Antusiasme Masyarakat terhadap Perpustakaan
Kunjungan masyarakat ke Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang sangat tinggi, bahkan petugas perpustakaan seringkali kewalahan dalam melayani pengunjung yang ingin membaca berbagai koleksi buku. Kondisi ini menunjukkan betapa besar antusiasme masyarakat terhadap kegiatan membaca dan belajar di perpustakaan.
"Perpustakaan ini tidak pernah sepi hingga sore hari, bahkan petugas setengah mengusir pengunjung, karena waktu kunjungan sudah habis dan ini menandakan animo minat baca masyarakat sangat tinggi," ujar Eti, menggambarkan betapa tingginya minat baca di kalangan masyarakat Pangkalpinang.
Pengunjung perpustakaan berasal dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak, pelajar, dewasa, hingga masyarakat lanjut usia. Hal ini membuktikan bahwa minat baca tidak mengenal batasan usia dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Pangkalpinang.
Ikon Perpustakaan: Pembaca Berusia 88 Tahun
Eti Fahriaty menceritakan tentang seorang pembaca setia perpustakaan yang berusia 88 tahun. Pria tersebut berasal dari Kelurahan Bukit Merapin dan datang ke perpustakaan dengan berjalan kaki, karena hobinya membaca. Kisah ini menjadi inspirasi dan ikon bagi perpustakaan, menunjukkan bahwa semangat belajar tidak pernah padam seiring bertambahnya usia.
"Ada pembaca yang membaca di perpustakaan berusia 88 tahun dan ini menjadi ikon perpustakaan. Bapak ini datang dari Kelurahan Bukit Merapin dengan berjalan kaki ke perpustakaan, karena hobi beliau membaca," ungkap Eti.
Kisah inspiratif ini membuktikan bahwa membaca adalah kegiatan yang dapat dinikmati oleh semua orang, tanpa memandang usia atau latar belakang.
Bimtek Membaca Nyaring untuk Pustakawan dan Guru
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang mengadakan bimbingan teknis (Bimtek) membaca secara nyaring untuk meningkatkan kemampuan guru, pustakawan, dan masyarakat dalam membaca dengan intonasi dan artikulasi yang baik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dibacakan oleh guru.
Eti Fahriaty menjelaskan bahwa masih ada guru dan pustakawan yang belum mampu membaca secara nyaring dengan baik. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan membaca dalam hati, sehingga siswa-siswinya kesulitan memahami apa yang dibacakan oleh guru tersebut.
Dengan adanya Bimtek ini, diharapkan para guru dan pustakawan dapat meningkatkan kemampuan membaca nyaring mereka, sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa dan masyarakat.
Minat baca yang tinggi di Pangkalpinang menjadi modal penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait, diharapkan budaya membaca dapat terus tumbuh dan berkembang di Kota Beribu Senyuman ini.