MSD dan Mitra Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di NTB
Program SAFE HANDS, kolaborasi MSD, Yayasan Project HOPE, dan Kemenkes, bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di NTB melalui pelatihan tenaga kesehatan dan aplikasi Safe Delivery.

Jakarta, 28 April 2024 - Angka kematian ibu di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang masih tinggi, yakni 257 per 100.000 kelahiran, mendorong berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. Salah satu upaya signifikan dilakukan oleh perusahaan MSD melalui Program SAFE HANDS, sebuah inisiatif yang dijalankan bersama Yayasan Project HOPE (YPH) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Program SAFE HANDS dirancang untuk memperkuat layanan dasar penanganan obstetri darurat dan perawatan bayi baru lahir. Inisiatif ini fokus pada peningkatan kompetensi tenaga kesehatan di NTB, khususnya bidan, perawat, dan dokter. Pelatihan klinis intensif dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci keberhasilan program ini.
Dengan pelatihan yang komprehensif dan dukungan aplikasi Safe Delivery, diharapkan para tenaga kesehatan dapat memberikan penanganan yang lebih efektif dan efisien dalam situasi kritis. Hal ini diyakini akan berkontribusi signifikan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di daerah tersebut.
Penguatan Kompetensi Tenaga Kesehatan melalui Pelatihan dan Aplikasi
Program SAFE HANDS memberikan pelatihan klinis kepada tenaga kesehatan di NTB. Pelatihan ini mencakup penanganan obstetri darurat dan perawatan bayi baru lahir. Selain pelatihan tatap muka, tenaga kesehatan juga dilatih menggunakan aplikasi Safe Delivery. Aplikasi ini menyediakan modul klinis penting, video instruksional, dan panduan langkah demi langkah untuk meningkatkan penanganan medis.
Aplikasi Safe Delivery dirancang untuk menjadi alat bantu yang praktis dan mudah diakses oleh tenaga kesehatan di lapangan. Dengan fitur-fitur yang komprehensif, aplikasi ini diharapkan dapat membantu para tenaga kesehatan dalam mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam situasi darurat.
Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan akses informasi dan panduan penanganan medis menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di NTB.
Program ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak. Kolaborasi yang erat antara MSD, Yayasan Project HOPE, dan Kementerian Kesehatan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Jangkauan Luas dan Dampak Berkelanjutan
Program SAFE HANDS direncanakan berlangsung selama tiga tahun dan menargetkan lebih dari 3.850 tenaga kesehatan di empat kabupaten/kota di NTB. Jangkauan yang luas ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayah tersebut.
Direktur Pelaksana MSD Indonesia, George Stylianou, menyampaikan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang kesehatan. "Melalui kolaborasi dengan para mitra lokal seperti Yayasan Project HOPE dan Kementerian Kesehatan, bersama-sama kita dapat memberikan solusi inovatif yang akan memperkuat sistem kesehatan dan memberikan dampak yang berkelanjutan pada kehidupan perempuan dan anak-anak di Indonesia," katanya.
Hal senada disampaikan oleh perwakilan Yayasan Project HOPE Indonesia, Hana Hutabarat, yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam upaya menyelamatkan ibu dan bayi. "Melalui SAFE HANDS, Yayasan Project HOPE dengan dukungan dari MSD for Mothers ingin hadir sebagai mitra yang memperkuat, bukan menggantikan, karena kami percaya ketika kita bergandengan tangan, menyelamatkan nyawa bukan lagi sebuah mimpi, melainkan kenyataan yang bisa kita wujudkan bersama," tambahnya.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Provinsi NTB, Sinta M. Iqbal, juga sangat penting. Sinta berharap kolaborasi ini dapat menyelamatkan lebih banyak ibu dan bayi di NTB.
Dengan adanya program SAFE HANDS, diharapkan angka kematian ibu dan bayi di NTB dapat ditekan secara signifikan. Kolaborasi dan inovasi dalam program ini menjadi contoh nyata bagaimana berbagai pihak dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.