Nelayan Jayapura Diminta Aktifkan GPS agar Tak Masuk Perairan PNG
Dinas Perikanan Kota Jayapura meminta nelayan aktifkan GPS untuk menghindari pelanggaran batas wilayah perairan Papua Nugini, guna mencegah penangkapan oleh otoritas PNG.

Nelayan di Kota Jayapura, Papua, diminta untuk selalu mengaktifkan GPS saat melaut. Imbauan ini dikeluarkan oleh Dinas Perikanan Kota Jayapura untuk mencegah para nelayan memasuki wilayah perairan Papua Nugini (PNG).
Permintaan ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura, Matheys Sibi, di Jayapura pada Kamis, 8 Mei 2024. Menurut Matheys, penggunaan GPS sangat penting sebagai alat navigasi untuk menghindari pelanggaran batas wilayah perairan negara tetangga tersebut. Hal ini terutama karena banyak nelayan yang masih mengandalkan metode tradisional dalam menentukan posisi saat melaut.
"Apalagi hampir semua perahu nelayan sudah dilengkapi GPS, kecuali jenis perahu motor tertentu yang belum dipasang alat tersebut," ungkap Matheys Sibi. Ancaman penangkapan oleh otoritas PNG menjadi alasan utama imbauan ini disampaikan. Bahaya ini semakin meningkat ketika cuaca buruk mengaburkan pandangan, sehingga nelayan sulit menentukan posisi dan secara tidak sengaja memasuki wilayah PNG.
Metode Navigasi Tradisional dan Ancamannya
Matheys Sibi mengakui bahwa banyak nelayan di Kota Jayapura masih bergantung pada metode navigasi tradisional. Mereka sering menggunakan tanda-tanda alam, seperti posisi gunung, sebagai patokan arah. Namun, metode ini dinilai sudah tidak memadai dan berbahaya, terutama saat cuaca buruk.
Saat cuaca mendung, gunung-gunung yang menjadi patokan tersebut tidak terlihat. Akibatnya, nelayan dapat dengan mudah terbawa arus dan tanpa sadar memasuki wilayah perairan PNG. Hal ini tentu berisiko, karena mereka dapat ditangkap oleh petugas patroli perairan PNG.
Oleh karena itu, penggunaan GPS sangat penting untuk memastikan keselamatan dan menghindari konflik dengan otoritas PNG. GPS memberikan informasi posisi yang akurat, sehingga nelayan dapat selalu memantau lokasi mereka dan menghindari perairan PNG.
Bantuan Pemerintah untuk Nelayan
Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Perikanan terus berupaya memberikan bantuan kepada para nelayan, khususnya nelayan asli Papua (OAP). Bantuan ini mencakup berbagai peralatan, termasuk alat navigasi seperti GPS.
Pada tahun 2025, Dinas Perikanan Kota Jayapura mendapatkan alokasi Dana Otsus sebesar Rp2 miliar untuk membantu nelayan OAP. Dana ini akan digunakan untuk berbagai program, termasuk penyediaan mesin perahu, perahu ketinting, rumah ikan, serta bibit dan pakan ikan bagi nelayan yang bergerak di bidang budidaya perikanan.
Namun, bantuan ini hanya diperuntukkan bagi nelayan OAP. Hal ini sesuai dengan ketentuan penggunaan Dana Otsus yang memang diprioritaskan untuk pemberdayaan masyarakat asli Papua.
Dengan adanya bantuan ini diharapkan para nelayan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka, sekaligus meningkatkan keamanan dan keselamatan saat melaut.
Kesimpulan
Imbauan penggunaan GPS oleh Dinas Perikanan Kota Jayapura merupakan langkah penting untuk melindungi nelayan dari potensi penangkapan di perairan PNG. Selain itu, bantuan dari pemerintah berupa peralatan dan dana diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan nelayan di Kota Jayapura.