NTB Dorong 100 UMKM Raih Sertifikasi Halal, Sasar Pasar Ekspor Global
Pemerintah NTB mendorong 100 UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal pada tahun ini, guna meningkatkan daya saing dan menembus pasar ekspor produk halal global.

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) gencar mendorong usaha kecil menengah (UMKM) untuk memperoleh sertifikasi halal. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB, Ahmad Masyhuri, di Mataram pada Jumat, 7 Juli 2023. Langkah ini bertujuan memperkuat ekosistem usaha halal di daerah dan membuka peluang ekspor ke pasar global yang potensial.
Target ambisius telah ditetapkan, yaitu memberikan sertifikasi halal kepada 100 UMKM di tahun ini. "Tahun ini kami menargetkan 100 sertifikasi halal, capaian ini pasti lebih dari 100 dan bisa ribuan juga," ujar Ahmad Masyhuri. Provinsi NTB memiliki potensi besar dalam pengembangan produk halal karena mayoritas penduduknya beragama Islam (97 persen).
Lebih dari sekadar makanan, sertifikasi halal mencakup berbagai aspek, termasuk pakaian dan kerajinan. "Produk halal mencakup banyak aspek tidak hanya makanan, tetapi juga pakaian maupun kerajinan. Halal diukur dari bahan baku, proses, dan bagaimana sebuah produk itu dibuat dengan cara halal," jelas Ahmad. Inisiatif ini sejalan dengan visi Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, untuk menjadikan NTB sebagai basis produk halal nasional, terutama mengingat potensi pariwisata ramah muslim.
Dorongan Sertifikasi Halal untuk UMKM NTB
Pemerintah NTB menyadari pentingnya sertifikasi halal untuk meningkatkan daya saing produk UMKM lokal di pasar domestik maupun internasional. Dengan sertifikasi halal, produk-produk tersebut akan lebih mudah diterima dan dipercaya oleh konsumen, baik muslim maupun non-muslim. Hal ini juga membuka peluang ekspor yang sangat besar, terutama mengingat dominasi negara non-muslim dalam pasar ekspor produk halal.
Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, sebelumnya telah menekankan pentingnya hal ini. Beliau menyatakan bahwa pasar ekspor untuk produk halal sangat besar, namun didominasi oleh negara-negara yang bukan mayoritas muslim. Hanya Turki, sebagai negara mayoritas muslim, yang memiliki dominasi signifikan dalam pasar global produk halal. Oleh karena itu, NTB berupaya untuk mengambil peran lebih besar dalam pasar internasional ini.
Untuk mempercepat proses sertifikasi halal, pemerintah daerah NTB juga meningkatkan jumlah tenaga pendamping. Para pendamping ini akan membantu UMKM dalam proses sertifikasi, mulai dari pengajuan hingga penerbitan sertifikat. Langkah ini diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat tugas Badan Sertifikasi Halal (BSI) dalam menyertifikasi produk UMKM dan restoran di NTB.
Tenaga pendamping ini memiliki peran krusial dalam memberikan edukasi dan bimbingan kepada para pelaku UMKM. Mereka akan membantu UMKM dalam memahami persyaratan dan prosedur sertifikasi halal, serta memastikan produk mereka memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dengan adanya pendampingan yang intensif, diharapkan semakin banyak UMKM yang dapat memperoleh sertifikasi halal.
Rumah Potong Hewan (RPH) Juga Jadi Fokus
Selain UMKM, pemerintah NTB juga fokus pada sertifikasi halal untuk rumah potong hewan (RPH). Saat ini, beberapa RPH di NTB telah memiliki sertifikat halal, contohnya di Banyumulek (Lombok Barat) dan Bima. Namun, pemerintah daerah berupaya untuk memperluas cakupan sertifikasi halal ini ke RPH lainnya di seluruh NTB.
Sertifikasi halal untuk RPH sangat penting untuk menjamin kehalalan produk daging yang beredar di pasaran. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk daging yang berasal dari RPH bersertifikat halal. Dengan demikian, sertifikasi halal tidak hanya terbatas pada produk UMKM, tetapi juga mencakup seluruh rantai pasok produk halal di NTB.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, pemerintah NTB optimistis dapat mencapai target 100 sertifikasi halal untuk UMKM pada tahun ini. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk mengembangkan ekosistem usaha halal di NTB dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global. Ke depan, diharapkan semakin banyak UMKM NTB yang mampu menembus pasar ekspor produk halal internasional.
Program ini bukan hanya sekadar sertifikasi, tetapi juga upaya untuk meningkatkan kualitas produk dan manajemen usaha UMKM NTB. Dengan demikian, diharapkan UMKM NTB tidak hanya mampu bersaing di pasar domestik, tetapi juga mampu menembus pasar internasional yang lebih luas.