Ombudsman Sultra Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadhan
Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara meminta Pemprov Sultra mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri untuk mencegah kerugian masyarakat.

Kendari, Sulawesi Tenggara, 24 Februari 2024 - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra untuk segera mengantisipasi potensi kenaikan harga bahan pokok menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Hal ini disampaikan menyusul laporan dari masyarakat dan berbagai pihak terkait yang mengindikasikan adanya potensi gejolak harga dan penimbunan barang yang merugikan konsumen.
Kepala Perwakilan ORI Sultra, Mastri Susilo, mengungkapkan keprihatinan tersebut dalam keterangan pers di Kendari pada Senin. Ia menjelaskan bahwa ORI Sultra telah melakukan kunjungan langsung ke pasar-pasar tradisional untuk menggali informasi langsung dari masyarakat. Hasilnya, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, harga bahan pokok cenderung mengalami kenaikan signifikan menjelang dan selama Ramadhan hingga Lebaran.
Sebagai langkah antisipasi, Mastri Susilo meminta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk bertindak cepat dan memastikan ketersediaan bahan pokok di tingkat distributor dan pengecer. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk bijak dalam berbelanja dan menghindari pembelian bahan pokok dalam jumlah berlebihan.
Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadhan
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara diminta untuk meningkatkan pengawasan terhadap pergerakan harga dan distribusi bahan pokok. Hal ini penting untuk mencegah praktik penimbunan dan memastikan keterjangkauan harga bagi masyarakat. Langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan meliputi peningkatan koordinasi antar instansi terkait, pemantauan harga secara berkala, serta penegakan hukum terhadap pelaku penimbunan.
Mastri Susilo menambahkan bahwa Ombudsman Sultra akan terus memantau situasi dan perkembangan harga bahan pokok. Pihaknya berkomitmen untuk memastikan bahwa masyarakat terlindungi dari praktik-praktik yang merugikan. Laporan dari masyarakat akan terus diproses dan ditindaklanjuti.
Lebih lanjut, ORI Sultra juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya berbelanja secara bijak dan melaporkan jika menemukan indikasi penimbunan atau manipulasi harga.
Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan dampak negatif dari kenaikan harga dapat diminimalisir.
Harga Bahan Pokok di Sulawesi Tenggara
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, Rony Yakob Laute, memberikan keterangan terpisah terkait kondisi harga bahan pokok saat ini. Ia menyatakan bahwa hingga saat ini harga kebutuhan pokok di pasar-pasar masih relatif aman dan stabil.
Berikut rincian harga beberapa komoditas penting:
- Beras medium: Rp14.000 per kilogram
- Beras premium: Rp16.000 per kilogram
- Beras SPHP (subsidi pemerintah): Rp12.500 per kilogram
- Gula pasir curah: Rp18.000 per kilogram
- Cabai rawit merah: Rp45.000 per kilogram
- Cabai rawit hijau: Rp30.000 per kilogram
- Daging sapi segar: Rp135.000-Rp140.000 per kilogram
- Telur ayam (per rak/30 butir): Rp55.000-Rp60.000
Meskipun harga masih stabil, pemerintah tetap perlu waspada dan melakukan antisipasi untuk mencegah potensi kenaikan harga yang signifikan menjelang Ramadhan.
Pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok akan terus dilakukan secara intensif untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan harga yang terjangkau. Koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk para distributor dan pedagang, akan terus dijaga untuk menjaga stabilitas pasar.
Dengan adanya antisipasi dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan masyarakat Sulawesi Tenggara dapat merayakan Ramadhan dan Idul Fitri dengan tenang tanpa harus khawatir dengan lonjakan harga bahan pokok yang signifikan.