Operasi Pencarian Nelayan Hilang: Basarnas Kerahkan KN Bima Sena Cari Remaja 16 Tahun di Laut Sulawesi
Basarnas Sulawesi Utara terus melakukan pencarian nelayan hilang, Elfongga Kalingga (16), yang terjatuh di Laut Sulawesi. KN Bima Sena dikerahkan.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sulawesi Utara terus mengintensifkan operasi pencarian terhadap seorang nelayan muda yang dilaporkan hilang. Elfongga Kalingga, seorang remaja berusia 16 tahun, diduga terjatuh saat memancing di Perairan Laut Sulawesi. Insiden tragis ini terjadi pada Rabu (13/8) sekitar pukul 06.00 WITA, memicu respons cepat dari tim SAR.
Untuk mendukung upaya ini, Basarnas telah mengerahkan Kapal Negara (KN) Bima Sena, salah satu aset penting dalam operasi pencarian dan penyelamatan. Kepala Basarnas Sulawesi Utara, George Mercy Randang, menyatakan bahwa hingga Kamis (14/8) pukul 17.00 WITA, pencarian masih belum membuahkan hasil yang signifikan. Area pencarian telah diperluas secara bertahap hingga mencapai radius 30 nautical mile ke arah barat laut dari lokasi kejadian awal.
Tim SAR melaporkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban di area yang telah disisir. Meskipun demikian, operasi pencarian akan tetap dilanjutkan pada hari berikutnya dengan semangat pantang menyerah. Koordinasi intensif juga terus dilakukan dengan berbagai pihak terkait, termasuk para nelayan setempat, untuk memaksimalkan peluang penemuan korban.
Kronologi Hilangnya Nelayan Muda di Laut Sulawesi
Peristiwa nahas yang menimpa Elfongga Kalingga bermula pada Senin (11/8) pukul 16.00 WITA. Saat itu, korban yang merupakan warga Desa Tateli, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, berangkat melaut. Ia bersama tiga rekannya menggunakan sebuah perahu tuna menuju perairan Laut Sulawesi untuk mencari ikan.
Setelah beberapa hari berada di laut, insiden tak terduga terjadi pada Rabu (13/8) pagi. Sekitar pukul 06.00 WITA, salah satu rekan korban mendengar suara aneh dari arah belakang perahu. Merasa curiga, rekan tersebut segera memeriksa dan mendapati Elfongga Kalingga sudah tidak berada di atas perahu mereka. Kejadian ini sontak menimbulkan kepanikan di antara awak kapal.
Melihat kondisi tersebut, rekan-rekan korban langsung berupaya melakukan pencarian mandiri di sekitar lokasi kejadian. Mereka menyisir area tersebut selama kurang lebih dua jam dengan harapan menemukan Elfongga. Namun, upaya awal tersebut tidak membuahkan hasil positif, membuat mereka memutuskan untuk mencari bantuan lebih lanjut. Mereka kemudian menuju sebuah rakit terdekat untuk melaporkan kejadian kepada pemilik perahu dan meminta bantuan.
Optimisme Basarnas dalam Operasi Pencarian Nelayan Hilang
Operasi pencarian ini melibatkan tim gabungan yang solid dan terkoordinasi. KN Bima Sena dikerahkan dengan membawa 11 personel yang terlatih dalam operasi SAR laut. Selain itu, Basarnas Sulawesi Utara juga menyumbangkan lima personel terbaiknya, dan dua anggota keluarga korban turut serta dalam misi pencarian ini, menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya penyelamatan.
George Mercy Randang menjelaskan bahwa meskipun pencarian hari kedua, yang berakhir pada pukul 17.20 WITA, belum membuahkan hasil, tim tidak akan menyerah. Rencananya, pencarian akan tetap dilanjutkan pada hari berikutnya dengan strategi yang lebih terfokus. Basarnas akan menggunakan Rubber Inflatable Boat (RIB) untuk menyisir area yang lebih spesifik dan dangkal, memungkinkan mobilitas yang lebih tinggi.
Selain pengerahan aset dan personel, Basarnas juga aktif menjalin komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Ini termasuk instansi terkait serta para nelayan yang beroperasi di sekitar lokasi kejadian. Harapan besar disematkan pada kondisi cuaca yang mendukung esok hari, karena cuaca yang baik akan memungkinkan perluasan area pencarian dan secara signifikan meningkatkan peluang untuk menemukan Elfongga Kalingga.