Papua Barat Targetkan Akreditasi Enam Puskesmas di Manokwari dan Teluk Wondama pada 2025
Dinkes Papua Barat menargetkan akreditasi enam puskesmas di Manokwari dan Teluk Wondama pada 2025 demi peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat tengah berupaya mengakreditasi enam puskesmas yang berlokasi di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Teluk Wondama pada tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Akreditasi puskesmas diharapkan dapat memberikan jaminan keselamatan yang lebih baik bagi pasien dan masyarakat setempat.
Kepala Dinkes Papua Barat, dr. Alwan Rimosan, menjelaskan bahwa proses akreditasi ini memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai aspek, termasuk kesiapan sumber daya kesehatan serta ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Dinkes Papua Barat akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk memastikan semua persyaratan akreditasi terpenuhi.
Saat ini, dari 15 puskesmas di Kabupaten Manokwari, masih ada dua yang belum terakreditasi. Sementara itu, di Kabupaten Teluk Wondama, empat dari sepuluh puskesmas juga belum mengantongi akreditasi. "Dinas Kesehatan Manokwari dan Teluk Wondama sedang menyiapkan kebutuhan untuk akreditasi," ujar dr. Alwan, Senin (19/5).
Fokus pada Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Akreditasi puskesmas bukan hanya sekadar formalitas, melainkan sebuah proses penting untuk meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan kesehatan secara berkelanjutan. Proses ini mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen sistem, manajemen mutu, manajemen risiko, hingga penyelenggaraan pelayanan dan program kesehatan. Dengan adanya akreditasi, diharapkan setiap puskesmas dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan terstandarisasi.
Menurut dr. Alwan, bidang pelayanan kesehatan dari masing-masing dinas di kabupaten akan mengawal secara intensif proses menuju akreditasi. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas. "Bidang pelayanan kesehatan dari masing-masing dinas di kabupaten yang akan mengawal proses menuju akreditasi," ucap Alwan.
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang berkesinambungan menjadi fokus utama dalam proses akreditasi ini. Dengan manajemen sistem yang baik, manajemen mutu yang terukur, dan manajemen risiko yang efektif, puskesmas diharapkan dapat memberikan pelayanan yang aman dan berkualitas bagi masyarakat.
Capaian Akreditasi Puskesmas di Papua Barat
Secara keseluruhan, dari 80 puskesmas yang tersebar di tujuh kabupaten di Papua Barat, sebanyak 74 puskesmas atau sekitar 92,4 persen telah terakreditasi. Data ini menunjukkan adanya kemajuan signifikan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di provinsi tersebut. Namun, masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk memastikan semua puskesmas memenuhi standar akreditasi yang ditetapkan.
Dari 74 puskesmas yang sudah terakreditasi, 20 di antaranya mendapatkan akreditasi dasar, 33 puskesmas meraih akreditasi madya, 14 puskesmas memperoleh akreditasi utama, dan tujuh puskesmas berhasil mencapai akreditasi paripurna. Capaian ini menunjukkan adanya variasi dalam tingkat mutu pelayanan kesehatan di berbagai puskesmas di Papua Barat.
Teluk Bintuni menjadi kabupaten dengan jumlah puskesmas terbanyak, yaitu 20 unit. Manokwari memiliki 15 puskesmas, sementara Fakfak, Kaimana, dan Teluk Wondama masing-masing memiliki 10 puskesmas. Manokwari Selatan memiliki enam puskesmas, dan Pegunungan Arfak memiliki sembilan puskesmas.