Pasar Hewan Imogiri, Bantul Dibuka Kembali Setelah Kasus PMK Melandai
Pasar Hewan Imogiri di Bantul, Yogyakarta, akan dibuka kembali pada 11 Februari 2025 setelah kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi melandai, meskipun vaksinasi masih terus dilakukan.
![Pasar Hewan Imogiri, Bantul Dibuka Kembali Setelah Kasus PMK Melandai](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/140028.632-pasar-hewan-imogiri-bantul-dibuka-kembali-setelah-kasus-pmk-melandai-1.jpg)
Kabupaten Bantul, Yogyakarta kembali membuka Pasar Hewan Imogiri setelah sempat ditutup selama hampir sebulan. Penutupan pasar hewan yang berlangsung sejak 14 Januari hingga 10 Februari 2025 ini dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
Penutupan Sementara dan Pembukaan Kembali
Penutupan Pasar Hewan Imogiri sebelumnya dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran PMK yang tengah mewabah. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, menjelaskan bahwa keputusan untuk membuka kembali pasar tersebut diambil setelah melihat melandainya kasus PMK di wilayah Bantul. "Karena PMK mulai landai, Pasar Hewan Imogiri akan kami buka kembali pada 11 Februari 2025," ungkap Joko Waluyo dalam keterangannya Minggu lalu.
Meskipun demikian, DKPP Bantul tetap memantau perkembangan kasus PMK secara ketat. Joko Waluyo menambahkan bahwa tidak akan ada perpanjangan penutupan pasar hewan lagi, mengingat tren kasus yang terus menurun.
Data Kasus PMK di Bantul
Berdasarkan data DKPP Bantul, total kasus PMK yang menyerang sapi di Kabupaten Bantul mencapai 456 ekor. Dari jumlah tersebut, 70 ekor sapi dilaporkan mati, sementara 68 ekor lainnya berhasil sembuh. Angka ini menunjukkan tren penurunan kasus yang signifikan.
Joko Waluyo menjelaskan bahwa data tersebut menunjukkan tren yang positif. "Data ini dinilai tidak mengalami peningkatan dan diharapkan tidak meningkat kembali. Sementara, untuk hewan ternak yang sembuh dari PMK, jumlahnya terus meningkat," tambahnya. Ia juga menekankan bahwa penambahan kasus baru dalam tiga hari terakhir hanya satu ekor, sementara jumlah sapi yang sembuh jauh lebih banyak.
Upaya Penanggulangan PMK dan Vaksinasi
Pemerintah Kabupaten Bantul telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi PMK, salah satunya adalah vaksinasi pada ternak yang sehat. Vaksinasi ini bertujuan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan melindungi ternak dari virus PMK. Saat ini, DKPP Bantul masih menunggu distribusi vaksin dari pemerintah pusat untuk memperluas cakupan vaksinasi.
"Kami berharap, ke depan kasus PMK di Bantul hilang, sehingga para peternak bisa kembali melakukan jual beli ternak dan meningkatkan perekonomian setempat," harap Joko Waluyo. Pembukaan kembali Pasar Hewan Imogiri diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Bantul, khususnya para peternak.
Dampak Ekonomi dan Harapan Ke Depan
Penutupan Pasar Hewan Imogiri sebelumnya berdampak pada perekonomian para peternak di Bantul. Dengan dibukanya kembali pasar tersebut, diharapkan aktivitas jual beli ternak dapat kembali normal dan membantu meningkatkan pendapatan para peternak. Pemerintah Kabupaten Bantul berkomitmen untuk terus memantau situasi dan melakukan upaya pencegahan agar kasus PMK tidak kembali meningkat.
Keberhasilan pengendalian PMK di Bantul menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam menangani wabah penyakit hewan. Dengan kerjasama antara pemerintah, peternak, dan berbagai pihak terkait, diharapkan wabah PMK dapat segera diatasi sepenuhnya dan perekonomian masyarakat dapat kembali pulih.