Penutupan Pasar Hewan Jetis Ponorogo Diperpanjang Cegah PMK
Pemerintah Kabupaten Ponorogo memperpanjang penutupan Pasar Hewan Jetis hingga batas waktu belum ditentukan untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang masih merebak.

Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur kembali memperpanjang penutupan Pasar Hewan Jetis. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang masih menjadi ancaman di wilayah tersebut. Keputusan ini diambil setelah dilakukan evaluasi situasi terkini oleh pemerintah setempat.
Penutupan Pasar Hewan Jetis sebelumnya telah diberlakukan selama dua pekan, mulai tanggal 8 hingga 21 Januari 2025. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pertanian tertanggal 3 Januari 2025, yang mengimbau kewaspadaan dini terhadap Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS), termasuk PMK. Namun, karena kasus PMK belum sepenuhnya terkendali, penutupan pasar diperpanjang.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Supriyanto, menjelaskan bahwa perpanjangan penutupan Pasar Hewan Jetis diusulkan kepada Dinas Perdagangan. "Karena kondisi belum memungkinkan, kami mengusulkan kepada Dinas Perdagangan untuk memperpanjang penutupan. Langkah ini diambil agar kasus PMK tidak semakin meluas," ujar Supriyanto.
Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Ponorogo, melalui Kepala Dinas Ringga Dwi Heri Irawan, menyatakan akan segera menerbitkan surat edaran resmi terkait perpanjangan tersebut. Namun, durasi penutupan akan disesuaikan dengan perkembangan kasus PMK di lapangan. "Jika kondisi belum aman, penutupan pasar akan terus kami perpanjang hingga situasi benar-benar kondusif," tegas Ringga.
Meskipun pasar resmi ditutup, masih ditemukan pedagang yang nekat berjualan di pinggir jalan. Ringga mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan yang berlaku. "Kami tidak menarik retribusi dari pedagang yang berjualan di luar pasar. Namun, kami mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas perdagangan hingga situasi membaik," tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Ponorogo menegaskan komitmennya untuk terus berupaya mengendalikan kasus PMK. Berbagai langkah strategis terus dilakukan untuk meminimalisir dampak ekonomi bagi para peternak yang terdampak.
Penutupan Pasar Hewan Jetis merupakan salah satu upaya penting untuk mencegah penyebaran PMK lebih luas lagi. Dengan bekerja sama, diharapkan kasus PMK di Ponorogo dapat segera teratasi dan aktivitas perekonomian dapat kembali normal.