Pembangunan Masif Rumah: Solusi Atasi Ketimpangan di Indonesia?
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) menyebut pembangunan rumah secara besar-besaran sebagai solusi untuk mengurangi ketimpangan ekonomi di Indonesia, dengan target tiga juta rumah per tahun.
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP), Fahri Hamzah, baru-baru ini menyatakan bahwa pembangunan rumah secara besar-besaran menjadi kunci untuk mengatasi ketimpangan ekonomi di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan di Padang, Jumat (24/1), menekankan urgensi program pembangunan perumahan skala nasional.
Program tiga juta rumah per tahun, menurut Wamen PKP, merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam mengurangi kesenjangan antara masyarakat kaya dan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Angka ini cukup signifikan dan menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani permasalahan perumahan.
Kementerian PKP saat ini tengah berupaya untuk memperoleh data akurat dan terintegrasi guna mendukung realisasi program tersebut. Koordinasi intensif dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Sosial, dan lembaga terkait lainnya direncanakan rampung pada Februari 2025. Tujuannya adalah untuk mencapai data tunggal mengenai kemiskinan yang selama ini masih tumpang tindih.
Data yang akurat sangat krusial, terutama dalam perencanaan pembangunan tiga juta rumah per tahun. Data yang simpang siur akan menghambat efektivitas program dan mengurangi tepat sasarannya. Fahri Hamzah sendiri mengutip data dari Bank Dunia dan BPS mengenai konsumsi kalori per kapita, yang menunjukkan sekitar 10% penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan.
Lebih memprihatinkan lagi, sebagian dari 10% tersebut bahkan termasuk dalam kategori miskin absolut, dengan pengeluaran harian hanya sekitar Rp10.000. Fakta ini semakin menggarisbawahi urgensi program perumahan masif ini sebagai bagian dari upaya penanggulangan kemiskinan.
Sasaran utama program tiga juta rumah adalah masyarakat miskin, khususnya mereka yang tidak memiliki rumah atau tinggal di rumah yang tidak layak huni. Pembangunan rumah secara masif diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan berkontribusi pada pengurangan ketimpangan ekonomi di Indonesia.
Kesimpulannya, program pembangunan tiga juta rumah per tahun merupakan langkah strategis pemerintah dalam mengatasi ketimpangan sosial-ekonomi di Indonesia. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada akurasi data dan koordinasi antar lembaga terkait. Semoga program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat kurang mampu.