Pemkab Bangka Barat Dukung BUMDes Kembangkan Kebun Jagung demi Ketahanan Pangan
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengembangkan perkebunan jagung guna meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, gencar mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengembangkan budidaya jagung dan tanaman pangan lainnya. Inisiatif ini diluncurkan sebagai upaya strategis untuk memperkuat ketahanan pangan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani. Program ini dijalankan dengan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, kepolisian, dan Perum Bulog, serta melibatkan petani lokal dalam proses penanaman dan pengelolaan hasil panen.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka Barat, Heru Warsito, menjelaskan bahwa program penanaman jagung ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan. Beliau menekankan potensi besar yang ditawarkan program ini, tidak hanya untuk ketahanan pangan, tetapi juga untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini sejalan dengan banyaknya kebun jagung baru yang telah dibuka dalam setahun terakhir, baik yang dikelola secara mandiri maupun melalui kerjasama dengan berbagai instansi.
Salah satu contoh nyata program ini adalah kerjasama antara Pemerintah Desa Belolaut dan BUMDes setempat. Mereka telah memulai penanaman jagung di lahan seluas lima hektare milik warga. Program ini mendapat apresiasi karena dinilai efektif dalam mendukung ketahanan pangan, khususnya pasokan jagung. Kerjasama dengan Polres Bangka Barat dan pendampingan dari penyuluh pertanian diharapkan dapat menjamin keberhasilan dan keberlanjutan program ini.
BUMDes sebagai Pengelola Hasil Panen dan Kerjasama dengan Bulog
BUMDes memiliki peran penting dalam pengelolaan hasil panen jagung. Mereka berwenang untuk mengelola hasil produksi petani setempat dan dapat menjalin kerjasama dengan Perum Bulog untuk pemasaran hasil panen. Hal ini memberikan kepastian pasar bagi petani dan menjamin harga jual yang stabil. Heru Warsito menyampaikan informasi penting mengenai kerjasama dengan Bulog, yaitu Bulog siap menerima hasil panen jagung petani dengan harga Rp5.500/kilogram, dengan syarat kadar air jagung mencapai 14 persen.
Direktur BUMDes Pesisir Jaya Bersamo Desa Belolaut, Etika Fitri, menjelaskan bahwa penanaman jagung dilakukan bertahap. Sebagai tahap awal, dua hektare lahan telah ditanami jagung, dengan target total lima hektare. Kerjasama dengan petani lokal yang berpengalaman menjadi kunci keberhasilan program ini. BUMDes berharap program ini dapat mendorong pengembangan sektor pertanian di wilayah pesisir dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
Dukungan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Barat sangat krusial dalam keberhasilan program ini. Dinas tersebut memberikan bantuan berupa akses penyediaan benih, pupuk, dan pendampingan teknis dari penyuluh pertanian. Selain itu, pelatihan dan akses pasar juga disediakan untuk memastikan warga dapat menjual hasil pertanian secara berkelanjutan dan mendapatkan nilai ekonomi yang tinggi.
Dukungan Pemerintah dan Peluang Pengembangan Ekonomi Desa
Program pengembangan kebun jagung oleh BUMDes di Bangka Barat mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Kerjasama yang terjalin antara pemerintah desa, BUMDes, kepolisian, dan instansi terkait lainnya menunjukan sinergi yang kuat dalam mencapai tujuan program ini.
Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi jagung, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat desa. Dengan memberikan pelatihan dan akses pasar, program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan. BUMDes berperan sebagai motor penggerak ekonomi desa, menghubungkan petani dengan pasar dan memastikan keberlanjutan program ini.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Kabupaten Bangka Barat dan daerah lainnya di Indonesia. Pengembangan sektor pertanian melalui BUMDes merupakan langkah strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di era modern ini. Dengan dukungan pemerintah dan kerjasama yang baik, program ini berpotensi besar untuk memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, BUMDes, petani, hingga Bulog, program pengembangan kebun jagung ini memiliki potensi besar untuk berhasil dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat desa di Bangka Barat. Program ini menjadi contoh nyata bagaimana potensi desa dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan nasional.