Pemkab Bekasi Percepat Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Perbatasan
Pemkab Bekasi fokus bangun infrastruktur di wilayah perbatasan, khususnya di Kecamatan Serang Baru, meliputi perbaikan jalan, drainase, dan akses air bersih untuk menunjang mobilitas dan ekonomi masyarakat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi gencar membangun infrastruktur di wilayah perbatasan, terutama di Kecamatan Serang Baru yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor. Pembangunan ini merupakan bagian dari visi ‘Bangkit, Maju, dan Sejahtera’ dan program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bekasi. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, di Cikarang, Minggu (18/5).
Pembangunan infrastruktur di Serang Baru mencakup berbagai aspek penting. Perbaikan jalan, pembangunan drainase yang memadai, dan peningkatan akses air bersih menjadi fokus utama. Tujuannya adalah untuk meningkatkan mobilitas antar wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Henri Lincoln menambahkan bahwa sejumlah ruas jalan strategis tengah dalam proses perbaikan, termasuk Jalan Pegadungan Jayasampurna-Sukasejati, Jalan Cempaka-Pasir Kupang, dan Jalan Bahkilong-Cikarang Selatan.
Selain itu, Pemkab Bekasi juga berupaya memperbaiki jalan kabupaten yang menghubungkan Setu dan Bojongmangu hingga Cikarang Selatan, serta akses perbatasan menuju Bogor. Pembangunan drainase di ruas jalan utama juga menjadi prioritas untuk mencegah genangan air dan mengantisipasi banjir di musim hujan. Lebih lanjut, pemerintah daerah juga melakukan pelebaran jalan di ruas Sukasari dan memasang pipa jaringan distribusi air bersih bekerja sama dengan Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi.
Peningkatan Infrastruktur untuk Mendukung Mobilitas dan Ekonomi
Proyek pembangunan infrastruktur ini tidak hanya berfokus pada perbaikan jalan dan drainase, tetapi juga mencakup peningkatan akses air bersih bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Bekasi untuk meningkatkan kualitas hidup warga di wilayah perbatasan. Kerja sama dengan Perumda Tirta Bhagasasi menunjukkan sinergi antar instansi pemerintah dalam mewujudkan tujuan tersebut. Dengan tersedianya air bersih yang memadai, diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas masyarakat.
Pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan juga mempertimbangkan dampak dari proyek strategis nasional, seperti pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Selatan (Japek II). Pemkab Bekasi telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk meminimalisir kemacetan selama proses pembangunan. Koordinasi yang intensif dengan para pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola dampak proyek tersebut. Hal ini menunjukkan kesiapan Pemkab Bekasi dalam menghadapi tantangan pembangunan infrastruktur di tengah proyek-proyek besar lainnya.
Perencanaan pembangunan di Kecamatan Serang Baru sendiri mengadopsi pendekatan *top-down* dan *bottom-up*. Pendekatan *top-down* berasal dari rencana kerja perangkat daerah dan aspirasi legislatif, sementara pendekatan *bottom-up* melibatkan musyawarah dusun hingga Musrenbang Kabupaten Bekasi. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan sangat penting untuk memastikan bahwa proyek-proyek yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi warga.
Kolaborasi Pentahelix untuk Pembangunan Berkelanjutan
Irwan Kurniawan, Sekretaris Camat Serang Baru, menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media. Kolaborasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan pembangunan dan menyelesaikan berbagai permasalahan di wilayah tersebut. Beberapa kampus dan perusahaan telah dilibatkan dalam program penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting. Partisipasi aktif dari berbagai pihak ini menjadi kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan di Kecamatan Serang Baru.
Harapan untuk peningkatan pembangunan infrastruktur di Serang Baru terus meningkat. Untuk tahun 2026, diharapkan pembangunan infrastruktur dapat ditingkatkan lagi, termasuk rencana pembangunan tahap lanjutan pada Ruas Jalan KH. Raden Ma'mun Nawawi yang menghubungkan Kabupaten Bekasi dengan Bogor dan Karawang. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang Pemkab Bekasi dalam membangun infrastruktur di wilayah perbatasan.
Dengan komitmen yang kuat dari Pemkab Bekasi dan kolaborasi pentahelix yang efektif, pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan Kabupaten Bekasi, khususnya di Kecamatan Serang Baru, diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Keberhasilan ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.