Pemkab Biak Batasi Penjualan Miras Selama Ramadhan 2025
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor membatasi penjualan minuman beralkohol dan jam operasional tempat hiburan malam selama Ramadhan 1446 H dan menjelang Idul Fitri 2025 untuk menciptakan suasana yang aman dan harmonis.

Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, memberlakukan pembatasan penjualan minuman beralkohol dan jam operasional tempat hiburan malam selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025. Kebijakan ini diumumkan Bupati Biak Numfor, Markus Oktavianus Mansnembra, melalui Instruksi Bupati Nomor 510/270. Pembatasan ini berlaku mulai tanggal 1 hingga 25 Maret 2025.
Pembatasan penjualan minuman beralkohol diterapkan untuk menciptakan suasana yang kondusif, aman, tertib, dan harmonis selama bulan suci Ramadhan dan perayaan Idul Fitri. Hal ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat Biak Numfor dalam menjalankan ibadah dan merayakan hari raya. Bupati Mansnembra menekankan pentingnya menjaga ketertiban umum dan keamanan selama periode tersebut.
Instruksi Bupati tersebut secara spesifik membatasi jam operasional penjualan minuman beralkohol hingga pukul 21.00 WIT setiap harinya. Selain itu, tempat hiburan malam juga dibatasi jam operasionalnya, yakni dari pukul 21.00 hingga 24.00 WIT. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi potensi gangguan keamanan dan ketertiban selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Pengawasan Ketat dan Sanksi Tegas
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor akan melakukan pengawasan ketat terhadap pelaksanaan instruksi bupati ini. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta aparat pemerintahan di tingkat distrik, kelurahan, dan kampung akan dilibatkan dalam pengawasan tersebut. Mereka akan memantau aktivitas penjualan minuman beralkohol dan operasional tempat hiburan malam.
Bupati Mansnembra menegaskan bahwa instruksi ini wajib ditaati oleh seluruh distributor, pengecer, toko, kios, tempat hiburan malam, kafe, dan panti pijat yang menjual minuman beralkohol. Bagi yang melanggar, akan dikenakan sanksi tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tidak ada toleransi bagi mereka yang mengabaikan instruksi ini.
Pengawasan yang ketat diharapkan dapat memastikan agar instruksi bupati ini dipatuhi dengan baik oleh seluruh pihak terkait. Hal ini penting untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri di Kabupaten Biak Numfor.
Aktivitas Pertokoan Tetap Berjalan Normal
Meskipun ada pembatasan penjualan minuman beralkohol dan jam operasional tempat hiburan malam, aktivitas pertokoan dan pusat perbelanjaan di Kabupaten Biak Numfor tetap berjalan normal. Pada Sabtu, 1 Maret 2025, awal bulan Ramadhan 1446 Hijriah, pasar dan pusat perbelanjaan tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan puasa.
Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah berupaya menyeimbangkan antara menjaga ketertiban dan keamanan dengan tetap memenuhi kebutuhan masyarakat. Pembatasan yang diterapkan difokuskan pada hal-hal yang berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Dengan adanya pengawasan dan sanksi yang tegas, diharapkan instruksi Bupati Biak Numfor ini dapat berjalan efektif dan menciptakan suasana yang aman, tertib, dan harmonis bagi masyarakat Biak Numfor selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Pemerintah daerah berkomitmen untuk menjaga kondusivitas daerah selama periode tersebut.
"Kami berharap seluruh masyarakat dapat mendukung kebijakan ini demi terciptanya suasana yang kondusif selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri," ujar Bupati Markus Oktavianus Mansnembra.