Pemkot Tanjungpinang Batasi Operasional Tempat Hiburan Selama Ramadhan
Pemkot Tanjungpinang mengeluarkan Surat Edaran yang membatasi jam operasional tempat hiburan dan rumah makan selama Ramadhan 1446 H/2025 untuk menjaga ketertiban dan kekhusyukan ibadah.

Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), mengeluarkan kebijakan pembatasan jam operasional tempat hiburan dan rumah makan selama bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah atau tahun 2025. Kebijakan ini dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Nomor 331.1/69/6.2.03/2025, yang ditandatangani Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza, pada 24 Februari 2025. Tujuannya adalah untuk menjaga ketertiban umum dan menghormati kekhusyukan umat Muslim dalam menjalankan ibadah Ramadhan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Tanjungpinang, Zulhidayat, menjelaskan bahwa SE tersebut mengatur penutupan sejumlah tempat hiburan selama lima hari, yaitu dua hari di awal Ramadhan, satu malam pada peringatan Nuzulul Quran, dan dua hari di akhir Ramadhan serta 1 Syawal 1446 H. Tempat hiburan yang dimaksud meliputi karaoke, biliar, game online, playstation, dan warung internet. Pembatasan ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang kondusif selama bulan suci Ramadhan.
Lebih lanjut, SE tersebut juga membatasi jam operasional beberapa jenis tempat usaha. Karaoke, biliar, game online, warnet, pijat refleksi, pijat tunanetra, dan spa hanya diperbolehkan beroperasi pada pukul 09.00-16.00 WIB dan 21.00-24.00 WIB. Sementara itu, diskotik, kelab malam, pub, bar, live music, panti pijat, dan tempat permainan ketangkasan (Gelper) ditutup sepenuhnya selama Ramadhan. Aturan ini berlaku untuk menjaga kesucian bulan Ramadhan dan menghormati umat muslim yang menjalankan ibadah puasa.
Pembatasan Operasional Tempat Hiburan dan Rumah Makan
Surat Edaran tersebut juga mengatur operasional rumah makan, restoran, dan kafe. Meskipun tetap diperbolehkan beroperasi penuh, rumah makan dilarang memasang tirai atau penutup. Jika memiliki fasilitas hiburan seperti TV dan karaoke, peralatan tersebut hanya boleh digunakan tanpa suara atau dengan volume rendah setelah Shalat Tarawih dan tadarus, yaitu pukul 21.00-24.00 WIB. Hal ini untuk menjaga suasana tenang dan khusyuk selama bulan Ramadhan.
Fasilitas hiburan di hotel diizinkan beroperasi mulai pukul 21.00-24.00 WIB. Pemkot Tanjungpinang juga melarang penjualan minuman keras, minuman beralkohol, dan minuman tradisional sejenis tuak di warung, toko, restoran, dan kafe selama Ramadhan. Tempat hiburan juga dilarang menerima anak sekolah selama jam belajar dan setelah pukul 22.00 WIB. Semua peraturan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi masyarakat yang menjalankan ibadah puasa.
Penindakan Pelanggaran dan Himbauan Kepada Masyarakat
Pemkot Tanjungpinang menegaskan akan menindak tegas pelaku usaha yang melanggar aturan tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. SE ini ditujukan kepada pemilik usaha diskotik, kelab malam, pub, bar, karaoke, biliar, game online, playstation, warnet, panti pijat, spa, pijat refleksi, pijat tunanetra, gelper, pujasera, restoran, kedai, kantin, warung makan, kafe, kedai kopi, dan hotel. Hal ini untuk memastikan semua pihak mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
Pemkot Tanjungpinang mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk mematuhi aturan ini demi menjaga ketertiban dan kenyamanan ibadah selama Ramadhan. Kerjasama semua pihak sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif dan penuh kekhusyukan selama bulan suci Ramadhan. Dengan adanya peraturan ini diharapkan dapat memberikan rasa nyaman dan tenang bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa.
"Kebijakan ini diterapkan untuk menjaga ketertiban dan menghormati kekhusyukan umat Muslim dalam menjalankan ibadah Ramadhan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Tanjungpinang, Zulhidayat.
Kesimpulan
Pembatasan operasional tempat hiburan ini merupakan upaya Pemkot Tanjungpinang untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menghormati umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Pelaku usaha diharapkan untuk bekerja sama dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan untuk menciptakan kenyamanan bersama.