Pemkab Biak Libatkan Petani OAP untuk Ketahanan Pangan 2025
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor akan melibatkan petani Orang Asli Papua (OAP) di 257 kampung dalam program ketahanan pangan tahun 2025, dengan bantuan bibit, alat pertanian, dan pupuk bersubsidi.
![Pemkab Biak Libatkan Petani OAP untuk Ketahanan Pangan 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/130040.081-pemkab-biak-libatkan-petani-oap-untuk-ketahanan-pangan-2025-1.jpg)
Biak, 9 September 2024 - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua, bertekad memperkuat ketahanan pangan daerah. Langkah konkritnya? Melibatkan petani Orang Asli Papua (OAP) di 257 kampung dalam program ketahanan pangan tahun 2025. Inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan produksi pangan lokal dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Dukungan Pemerintah untuk Petani OAP
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) Biak Numfor, Immanuel Naap, menjelaskan bahwa program ini mencakup bantuan bibit tanaman, alat mesin pertanian, dan pupuk bersubsidi bagi petani OAP. Meskipun detail jumlah bantuan masih menunggu finalisasi dokumen anggaran 2025, komitmen pemerintah daerah terhadap program ini sudah sangat jelas. "Tahun ini DPKP juga memprogramkan bantuan bibit tanaman, alat mesin pertanian serta bantuan pupuk bersubsidi untuk petani OAP. Hanya saja kami belum bisa menyebutkan jumlahnya karena masih menunggu penyerahan dokumen pelaksanaan anggaran 2025," ujar Naap dalam keterangannya di Biak, Minggu.
Saat ini, sejumlah kelompok tani di Biak Numfor telah aktif mengembangkan berbagai komoditas pangan. Jagung, cabai, bawang merah, kacang hijau, keladi, dan aneka sayuran menjadi andalan mereka. Lokasi penanaman pun beragam, mulai dari kebun masyarakat, halaman rumah, hingga lahan milik petani OAP sendiri. Keragaman ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki daerah ini dalam pengembangan ketahanan pangan.
Prioritas Komoditas dan Pupuk Bersubsidi
Penyaluran pupuk bersubsidi, menurut Naap, akan mengikuti aturan Permentan No. 10 Tahun 2022. Sembilan komoditas utama menjadi prioritas, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao. Bantuan pupuk ini ditujukan untuk petani dengan lahan maksimal dua hektar per orang. Perubahan juga terjadi pada jenis pupuk bersubsidi. Dari semula enam jenis, kini hanya dua jenis yang disubsidi, yaitu Urea dan NPK. "Karena pupuk bagi petani berfungsi ikut mendukung kelancaran tanam guna menyuburkan sel tanaman," tambah Naap.
Potensi Pertanian Biak Numfor
Asisten II Sekda Biak Numfor, Otto P Wanggai, menekankan pentingnya keterlibatan petani OAP dalam program ketahanan pangan. Beliau melihat potensi besar lahan pertanian di Biak Numfor yang perlu dioptimalkan. "Ketahanan pangan terus digalakkan untuk menjaga inflasi," katanya. Pernyataan ini menyoroti pentingnya program ini tidak hanya dari sisi peningkatan produksi pangan, tetapi juga dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Program ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani OAP, sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan Kabupaten Biak Numfor. Dengan dukungan pemerintah dan semangat dari para petani, masa depan ketahanan pangan di daerah ini terlihat lebih cerah.
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor berkomitmen untuk terus memantau dan mendukung program ini agar berjalan efektif dan berkelanjutan. Hal ini termasuk menyediakan pelatihan dan pendampingan bagi para petani agar mereka dapat mengoptimalkan hasil panen mereka. Kolaborasi antara pemerintah dan petani OAP menjadi kunci keberhasilan program ketahanan pangan ini.
Kesimpulan
Program ketahanan pangan di Biak Numfor yang melibatkan petani OAP menandakan sebuah langkah progresif dalam pembangunan pertanian berkelanjutan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan partisipasi aktif dari para petani, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Biak Numfor.