Pemkab Kediri Gandeng Kadin, Siap Entaskan Kemiskinan Ekstrem!
Pemerintah Kabupaten Kediri berkolaborasi dengan Kadin untuk mengatasi kemiskinan ekstrem yang mencapai 9,6 persen dari total penduduk, dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Kediri, 28 April 2024 - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengambil langkah konkrit dalam upaya memberantas kemiskinan ekstrem yang masih menjadi tantangan daerah. Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, secara resmi menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Kediri untuk bersama-sama mengatasi permasalahan sosial yang signifikan ini. Kerja sama ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kediri.
Langkah kolaborasi ini diumumkan dalam acara Halal Bihalal di Kantor Kadin Kabupaten Kediri, Kecamatan Ngasem. Bupati Hanindhito menegaskan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani kemiskinan ekstrem, dan Kadin menjadi salah satu mitra strategis dalam mencapai tujuan tersebut. "Semoga kerja sama ini terus terbangun dan yang paling penting bisa memberi banyak manfaat bagi masyarakat Kabupaten Kediri," ungkap Bupati Hanindhito.
Kerja sama Pemkab Kediri dan Kadin bukan tanpa dasar. Sebelumnya, kedua pihak telah sukses berkolaborasi dalam mengatasi kelangkaan gas elpiji pada tahun 2023 dan 2024. Kini, fokus kolaborasi diarahkan pada pengentasan kemiskinan ekstrem yang angka persentasenya cukup mengkhawatirkan, yaitu sekitar 9,6 persen dari total penduduk Kabupaten Kediri.
Kerja Sama Strategis Pemkab Kediri dan Kadin
Bupati Hanindhito menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk Kadin, untuk memastikan keberhasilan program pengentasan kemiskinan ekstrem. "Saya harap –untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem ini– kita bisa berkolaborasi dengan teman-teman Kadin," tegasnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kediri pada tahun 2023 sebesar 10,72 persen atau 171.180 jiwa, menurun menjadi 159.27 jiwa pada tahun 2024. Tren penurunan ini menunjukkan adanya perbaikan, namun upaya lebih intensif masih diperlukan.
Ketua Kadin Kabupaten Kediri, David Tompo Wahyudi, menyambut baik ajakan kolaborasi tersebut. Kadin telah melakukan pemetaan potensi di berbagai desa untuk menciptakan peluang kerja baru. Salah satu contohnya adalah pengembangan potensi budidaya ikan koi di sebuah desa. Kadin berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk memberikan dukungan dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, sekaligus membuka lapangan kerja baru.
"Itu baru di satu desa, nanti akan ada beberapa desa yang akan kita bantu tergantung potensi wilayah masing-masing," jelas David. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Kadin untuk berkontribusi aktif dalam program pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kediri.
Pemetaan Potensi Desa dan Pemberdayaan Ekonomi
Program pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kediri tidak hanya melibatkan Kadin. Sebelumnya, Pemkab Kediri juga telah menjalin kerja sama dengan badan otonom (Banom) NU, seperti Fatayat dan Gerakan Pemuda Ansor. Kolaborasi multipihak ini menunjukkan komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk memberantas kemiskinan ekstrem secara terpadu dan berkelanjutan.
Data BPS menunjukkan penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Kediri dari 11,64 persen pada tahun 2021 menjadi 10,65 persen pada tahun 2022. Meskipun terjadi penurunan, angka kemiskinan ekstrem masih menjadi perhatian serius. Kerja sama antara Pemkab Kediri dan Kadin diharapkan dapat mempercepat proses pengentasan kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat, termasuk Kadin dan Banom NU, Pemkab Kediri berupaya untuk menciptakan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. Program ini tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan langsung, tetapi juga pada pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan potensi lokal dan penciptaan lapangan kerja.
Langkah-langkah strategis ini diharapkan mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem secara signifikan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Kediri. Kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil menjadi kunci keberhasilan dalam upaya ini.