Pengentasan Kemiskinan Jadi Prioritas Utama Pemkab Kuningan di 2025
Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar menetapkan pengentasan kemiskinan dan pengangguran sebagai prioritas utama pembangunan daerah pada tahun 2025 mendatang, dengan angka kemiskinan saat ini mencapai 11,88 persen.

Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, menetapkan pengentasan kemiskinan sebagai prioritas utama pembangunan pada tahun 2025. Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, mengumumkan hal ini pada Jumat, 21 Februari 2025, di Kuningan. Angka kemiskinan yang masih tinggi, yaitu 11,88 persen, dan angka pengangguran yang mencapai 7,78 persen, menjadi pendorong utama kebijakan ini. Upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat dianggap krusial untuk mencapai target tersebut.
Bupati Dian Rachmat Yanuar menekankan pentingnya kerja sama dan langkah cepat dalam mengatasi permasalahan kemiskinan dan pengangguran. "Kita harus bergerak cepat dan bekerja bersama agar masalah ini dapat segera teratasi. Kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegasnya. Ia juga mengakui tantangan lain yang dihadapi, seperti permasalahan stunting, penurunan laju pertumbuhan sektor pertanian, pengelolaan sampah, dan kemandirian keuangan daerah.
Penjabat Bupati Kuningan sebelumnya, Agus Toyib, mendapat apresiasi atas dedikasinya selama masa transisi pemerintahan. Bupati Dian Rachmat Yanuar menyampaikan rasa terima kasih dan hormat atas kinerja Agus Toyib. "Sebuah perjalanan baru telah dimulai bagi kami yang diberi amanah untuk memimpin Kabupaten Kuningan. Namun, di saat yang bersamaan, kita juga melepas dengan penuh rasa hormat dan terima kasih Bapak Agus Toyib yang telah mengemban tugas dengan penuh dedikasi," ucap Dian.
Strategi Pengentasan Kemiskinan di Kuningan
Pemerintah Kabupaten Kuningan menyadari kompleksitas permasalahan kemiskinan dan telah merumuskan strategi untuk mengatasinya. Strategi ini akan melibatkan berbagai sektor dan elemen masyarakat. Salah satu fokus utama adalah peningkatan ekonomi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja baru. Pemerintah daerah akan mendorong investasi dan pengembangan sektor-sektor unggulan di Kuningan.
Selain itu, program pemberdayaan masyarakat juga akan menjadi bagian penting dari strategi ini. Pemerintah akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat, khususnya di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas masyarakat sehingga mampu meningkatkan pendapatan mereka.
Program-program bantuan sosial juga akan tetap diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun, bantuan sosial ini akan diintegrasikan dengan program pemberdayaan masyarakat agar tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga mampu mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.
Kolaborasi dengan sektor swasta akan menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Pemerintah daerah akan mengajak sektor swasta untuk berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja di Kuningan. Kerja sama ini akan diwujudkan dalam bentuk kemitraan yang saling menguntungkan.
Tantangan dan Solusi
Selain kemiskinan dan pengangguran, Kabupaten Kuningan juga menghadapi tantangan lain, seperti stunting, penurunan laju pertumbuhan sektor pertanian, pengelolaan sampah, dan kemandirian keuangan daerah. Untuk mengatasi stunting, pemerintah akan meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan gizi. Program-program edukasi tentang pola hidup sehat juga akan digencarkan.
Penurunan laju pertumbuhan sektor pertanian akan diatasi dengan peningkatan teknologi pertanian dan diversifikasi produk pertanian. Pemerintah akan memberikan pelatihan dan bantuan kepada petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian mereka. Pengelolaan sampah akan ditingkatkan dengan pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai dan program edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah.
Untuk meningkatkan kemandirian keuangan daerah, pemerintah akan meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi potensi daerah dan peningkatan efisiensi penggunaan anggaran. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah juga akan ditingkatkan.
Bupati Dian Rachmat Yanuar optimistis bahwa dengan kerja sama dan kolaborasi yang baik, Kabupaten Kuningan dapat mengatasi berbagai tantangan tersebut dan mewujudkan visi Kuningan maju, empowering, lestari, agamis, dan tangguh. "Bisakah kita menyelesaikannya? Bisa, jika kita kerjakan bersama-sama dan diiringi niat serta tujuan yang sama," ujarnya.
Sebagai langkah awal, Pemkab Kuningan telah menyerahkan dokumen terkait penunjukan Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani sebagai Pelaksana harian (Plh) Kepala Daerah selama Bupati Dian Rachmat Yanuar mengikuti kegiatan retret kepala daerah di Magelang pada 21-28 Februari 2025.