Pemkab Lebak Dorong Koperasi Tumbuhkan Ekonomi Kreatif
Pemerintah Kabupaten Lebak mendorong pengelola koperasi untuk berperan aktif dalam mengembangkan ekonomi kreatif, khususnya kerajinan tangan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengajak pengelola koperasi untuk berperan lebih besar dalam mengembangkan ekonomi kreatif daerah. Hal ini disampaikan Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Lebak, Imam Suangsa, pada Jumat, 31 Januari 2024 di Lebak. Inisiatif ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Lebak.
Koperasi sebagai Pilar Ekonomi
Pemkab Lebak melihat koperasi sebagai pondasi penting dalam pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk membentuk badan usaha koperasi. Saat ini, jumlah koperasi yang melibatkan pelaku ekonomi kreatif masih minim, sehingga potensi yang ada belum tergali secara maksimal.
Manfaat Bergabung dalam Koperasi
Imam Suangsa menjelaskan berbagai keuntungan bergabung dalam koperasi. Anggota koperasi berpeluang mendapatkan akses permodalan dan berbagai program bantuan pemerintah, perbankan, serta BUMN. Lebih lanjut, koperasi dapat berkontribusi dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Sebagai contoh, koperasi di Lebak telah menyerap tenaga kerja hingga 6.665 orang sebagai pengurus dan 415 orang sebagai pegawai.
Koperasi yang Aktif dan Tidak Aktif
Dari total 886 koperasi di Lebak, sebanyak 321 koperasi tercatat tidak aktif. Pemerintah daerah berkomitmen untuk membina seluruh koperasi, baik yang aktif maupun tidak aktif, agar dapat beroperasi secara optimal dan berkontribusi pada peningkatan ekonomi rakyat. Salah satu kendala koperasi tidak aktif adalah kurangnya pelaporan kegiatan, seperti Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan pembagian SHU.
Contoh Sukses Ekonomi Kreatif
Contoh koperasi yang sukses mengembangkan ekonomi kreatif di Lebak antara lain usaha kerupuk emping di Kecamatan Warunggunung, serta anyaman bambu dan pandan di Kecamatan Cikulur. Pemerintah terus mendorong pertumbuhan dan perkembangan koperasi-koperasi tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kisah Sukses Anggota Koperasi
Mukmin (45), anggota Koperasi Sejahtera Rangkasbitung, membagikan pengalamannya. Setelah bergabung selama dua tahun, usahanya memproduksi tas dan dompet mengalami peningkatan signifikan. Jumlah tenaga kerja yang diserap pun meningkat dari 5 orang menjadi 10 orang. Omzet usahanya kini mencapai Rp200 juta per bulan. Kisah sukses Mukmin menunjukkan dampak positif bergabung dengan koperasi yang dikelola secara profesional.
Kesimpulan
Pemkab Lebak optimistis dengan peran koperasi dalam mengembangkan ekonomi kreatif di daerah. Dengan pembinaan dan dukungan berkelanjutan, diharapkan koperasi di Lebak dapat semakin berkembang dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.