Pemkab Pidie Jaya Fasilitasi Pemulangan 8 ODGJ dari RSJ Aceh
Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya bekerja sama dengan RSJ Aceh memfasilitasi pemulangan 8 warga ODGJ yang telah dinyatakan sembuh dan menjalani program pemulihan sosial di Kuta Malaka sebelum kembali ke masyarakat.
Delapan warga Pidie Jaya yang sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh akan dipulangkan pada 23 Januari 2025 mendatang. Pemulangan ini difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dan manajemen RSJ Aceh sebagai bagian dari strategi penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di daerah tersebut. Proses kepulangan ini menandai sebuah langkah penting dalam upaya pemulihan dan reintegrasi sosial para pasien.
Penjabat Bupati Pidie Jaya, Dr. H. Teuku Ahmad Dadek, menjelaskan bahwa kedelapan warga tersebut telah dinyatakan sembuh secara klinis. Sebelum kembali ke lingkungan masyarakat, mereka akan menjalani program pemulihan sosial di fasilitas rehabilitasi RSJ Aceh di Kuta Malaka. Program ini dirancang untuk mempersiapkan mereka secara mental dan sosial sebelum kembali ke rumah.
Lebih lanjut, Pj Bupati Dadek juga menekankan pentingnya peran Kuta Malaka sebagai pusat pemberdayaan bagi ODGJ. Ia mengunjungi lokasi tersebut dan melihat langsung bagaimana pasien yang telah sembuh dilatih untuk menjalankan usaha pertanian dan peternakan. Keterampilan ini diharapkan dapat membantu mereka untuk mandiri secara ekonomi dan membangun kembali kepercayaan diri.
"Kuta Malaka bukan hanya tempat transit, tetapi juga pusat pemberdayaan," ujar Teuku Ahmad Dadek. "Kami ingin memastikan saudara-saudara kita memiliki bekal keterampilan agar mereka dapat menjalani kehidupan yang mandiri dan bermartabat setelah meninggalkan fasilitas rehabilitasi ini."
Direktur RSJ Aceh, dr. Hanif, menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan fasilitas. Salah satu tantangan terbesar dalam menangani ODGJ adalah memastikan reintegrasi sosial yang sukses setelah perawatan medis selesai. Untuk itu, RSJ Aceh mengembangkan program pelatihan keterampilan praktis, seperti pertanian dan peternakan, di Kuta Malaka.
"Kami ingin menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan mereka secara holistik, baik secara medis maupun sosial," jelas dr. Hanif. Selain fokus pada penanganan ODGJ di Pidie Jaya, RSJ Aceh juga berencana menyelenggarakan Kompetisi Kesehatan dan Olahraga Kesehatan Jiwa tingkat nasional tahun ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan jiwa.
Pj Bupati Dadek mengapresiasi kerja sama RSJ Aceh dan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, tenaga medis, dan masyarakat dalam penanganan ODGJ. Ia berharap langkah ini dapat menjadi model bagi daerah lain di Aceh dalam menciptakan solusi berkelanjutan untuk penanganan ODGJ.
Pemulangan kedelapan warga ODGJ ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah daerah dan RSJ Aceh dalam memberikan perawatan dan dukungan yang holistik bagi penyandang gangguan jiwa. Dengan program pemulihan sosial dan pelatihan keterampilan, diharapkan para pasien dapat kembali berintegrasi dengan masyarakat dan menjalani kehidupan yang lebih baik.