Pembebasan 4 ODGJ Terpasung di Pidie Jaya: Kerja Sama Pemkab dan RSJ Aceh
Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya dan RSJ Aceh berhasil membebaskan empat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dari pasung dan memberikan perawatan intensif di RSJ Banda Aceh, dengan rencana membebaskan tiga ODGJ lainnya.

Meulaboh, 30 Januari 2024 - Sebuah langkah signifikan dalam upaya peningkatan kesehatan jiwa di Aceh telah dilakukan. Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya (Pemkab Pidie Jaya) berkolaborasi dengan Tim Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh berhasil membebaskan empat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang selama ini terpasung. Keempat individu tersebut kini tengah menjalani perawatan intensif di RSJ Banda Aceh.
Pembebasan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Pidie Jaya dan RSJ Aceh dalam memastikan terpenuhinya hak-hak asasi manusia bagi ODGJ. Penjabat Bupati Pidie Jaya, Teuku Ahmad Dadek, menekankan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam menangani ODGJ yang dipasung. Ia juga menyoroti pentingnya pengobatan rutin untuk mencegah kekambuhan penyakit.
Keempat ODGJ yang dibebaskan yaitu Muhammad, Janaton, Ismail, dan Sardin. Mereka dijemput langsung oleh tim gabungan Pemkab Pidie Jaya dan RSJ Aceh, dipimpin langsung oleh Penjabat Bupati Teuku Ahmad Dadek dan Direktur RSJ Aceh, Dr. Hanif. Proses tersebut merupakan langkah awal dari rencana yang lebih besar untuk mengatasi permasalahan ODGJ terpasung di daerah tersebut.
Tercatat, terdapat total delapan ODGJ yang terpasung di Pidie Jaya. Satu orang telah dirawat di Banda Aceh sebelumnya, empat orang telah dibebaskan dan mendapatkan perawatan, sementara tiga orang lainnya masih dalam proses, menunggu persetujuan dari keluarga mereka. Peran serta keluarga dan penerimaan masyarakat sangat penting dalam proses pemulihan dan reintegrasi sosial para ODGJ.
Menurut Bupati Dadek, pembebasan ini merupakan langkah konkret Pemkab Pidie Jaya dalam bekerja sama dengan RSJ Aceh untuk menjamin hak asasi manusia bagi ODGJ. Pemkab Pidie Jaya berharap tindakan ini dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih peduli dan terbuka terhadap isu kesehatan jiwa. Selain itu, diharapkan praktik pasung, yang jelas melanggar nilai-nilai kemanusiaan, dapat dihentikan.
Dr. Hanif dari RSJ Aceh juga memastikan komitmen rumah sakit untuk memberikan perawatan terbaik bagi para pasien hingga mereka sembuh. Ia menjamin perawatan terbaik bagi para ODGJ dan meminta keluarga untuk tidak khawatir. RSJ Aceh juga memiliki pusat rehabilitasi mental di Kuta Malaka, Aceh Besar, yang difokuskan untuk membantu para pasien belajar hidup mandiri dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Suksesnya pembebasan dan perawatan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat dalam menangani masalah kesehatan jiwa. Harapannya, para ODGJ dapat pulih dan kembali hidup normal bersama keluarga dan masyarakat. Langkah ini juga menjadi contoh nyata komitmen untuk menghormati hak asasi manusia dan mewujudkan masyarakat yang lebih inklusif.