Pemkab Pinrang Gandeng Forkasi Makassar Tingkatkan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Pemerintah Kabupaten Pinrang berkolaborasi dengan Forkasi Makassar untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) melalui Nota Kesepahaman (MoU) dan workshop pendidikan inklusi.

Makassar, 9 Mei 2024 - Pemerintah Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, mengambil langkah signifikan dalam meningkatkan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pinrang, bersama Bunda PAUD Andi Sri Widiyati A Irwan, menjalin kerjasama dengan Forum Keluarga Spesial Indonesia (Forkasi) Chapter Makassar. Kerjasama ini diresmikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dalam menangani ABK dan memperkuat layanan pendidikan inklusi.
MoU ini menandai komitmen nyata Pemkab Pinrang dalam memastikan akses pendidikan yang setara bagi semua anak, termasuk ABK. Bunda PAUD Kabupaten Pinrang, Andi Sri Widiyati A Irwan, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pendidikan inklusi yang berkualitas. Ia menyatakan, "Ini menjadi wujud komitmen kita bersama dalam memastikan bahwa seluruh anak, termasuk yang menyandang disabilitas, memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh layanan pendidikan baik formal maupun non formal."
Workshop bertema "Pendidikan Inklusi: Perluasan Akses Layanan Pendidikan", yang digelar bersamaan dengan penandatanganan MoU, menjadi platform penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam penanganan ABK. Kegiatan ini juga mencakup penandatanganan MoU lainnya, antara lain dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar (UNM), untuk perluasan akses layanan pendidikan inklusi.
Penguatan Layanan Pendidikan Inklusi untuk ABK
Nota Kesepahaman antara Disdikbud Pinrang dan Forkasi Makassar menitikberatkan pada dukungan bagi keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan pendampingan dan pelatihan yang komprehensif bagi orang tua dalam memahami dan memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka.
Workshop tersebut menghadirkan narasumber kompeten, seperti Prof. Abdul Saman (Konsultan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNM) dan Doktor Ahmad (Dekan Fakultas Psikologi UNM). Keduanya memberikan pemaparan mengenai pendekatan pendidikan dan psikologi yang tepat dalam mendampingi ABK.
Kepala Disdikbud Kabupaten Pinrang, Andi Matjtja, turut hadir dan menandatangani MoU tersebut. Kehadirannya menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap pengembangan pendidikan inklusif di Kabupaten Pinrang. Acara ini juga dihadiri oleh jajaran pejabat Disdikbud, pemerhati pendidikan inklusi, dan pihak-pihak terkait lainnya.
Harapan untuk Pendidikan Inklusif yang Berkelanjutan
Ketua Forkasi Chapter Makassar, Doktor Haerani Nur, menyampaikan harapannya agar kerjasama ini menghasilkan langkah-langkah konkret dan berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya menciptakan ruang yang adil dan setara bagi semua anak untuk tumbuh, belajar, dan berkembang secara optimal, terutama bagi ABK. "Harapan kita, melalui penandatanganan MoU ini menjadi bagian dari upaya sinergi antara Disdikbud Pinrang dengan pihak lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan terutama anak berkebutuhan khusus," ujarnya.
Selain penandatanganan MoU, workshop juga diisi dengan seminar dan diskusi interaktif seputar pendidikan inklusi dan penanganan ABK. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif bagi para pendidik dan orang tua dalam mendukung perkembangan ABK.
Secara keseluruhan, kerjasama antara Pemkab Pinrang dan Forkasi Makassar ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam mewujudkan pendidikan inklusif di Kabupaten Pinrang. Komitmen bersama dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam memberikan akses pendidikan yang berkualitas dan setara bagi seluruh anak, termasuk anak berkebutuhan khusus.