Pemkot Kediri Gandeng Bulog Salurkan 5 Ton Beras SPHP, Atasi Harga dan Isu Beras Oplosan
Pemerintah Kota Kediri bersama Bulog menyalurkan 5 ton beras SPHP melalui Gerakan Pasar Murah, bantu warga dapat beras terjangkau di tengah isu beras oplosan.

Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berkolaborasi dengan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang setempat untuk menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Sebanyak 5 ton beras SPHP berhasil didistribusikan dalam Gerakan Pasar Murah (GPM) yang berlangsung di Pasar Bandar, Kota Kediri, pada Sabtu, 9 Agustus lalu.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan ketersediaan komoditas beras bagi masyarakat. Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemkot Kediri, Tetuko Erwin Sukarno, menegaskan bahwa penyaluran beras SPHP ini bertujuan utama membantu warga mendapatkan beras berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Gerakan Pangan Murah ini digagas oleh Badan Pangan Nasional dan diharapkan dapat mempercepat akses masyarakat terhadap beras SPHP. Selain di Pasar Bandar, Pemkot Kediri dan Bulog juga merencanakan perluasan jangkauan penyaluran ke lokasi lain di Kota Kediri untuk melayani lebih banyak warga secara merata.
Memastikan Akses Beras Terjangkau dan Berkualitas
Kegiatan Gerakan Pangan Murah ini menjadi langkah konkret Pemkot Kediri dalam menjaga kestabilan harga komoditas pokok, khususnya beras, di tengah fluktuasi pasar. Program beras SPHP ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi warga yang membutuhkan akses beras dengan harga lebih rasional. Ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah untuk meringankan beban ekonomi masyarakat.
Tetuko Erwin Sukarno juga menekankan pentingnya belanja bijak bagi masyarakat. Meskipun beras tersedia dengan harga murah, warga diimbau untuk membeli sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah penimbunan dan memastikan pemerataan distribusi beras SPHP kepada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan tanpa terkecuali.
Inisiatif penyaluran beras SPHP ini juga sangat relevan mengingat isu beras oplosan yang sempat menjadi perhatian publik belakangan ini. Dengan adanya beras SPHP yang terjamin kualitasnya dari Bulog, masyarakat dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam mengonsumsi beras. Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi konsumen dari produk yang tidak memenuhi standar keamanan pangan.
Transparansi dan Batasan Pembelian Beras SPHP
Kepala Perum Bulog Cabang Kediri, Harisun, menjelaskan bahwa regulasi dan verifikasi dalam penyaluran beras SPHP kini sangat ketat. Untuk memastikan transparansi dan ketepatan sasaran, Bulog menggunakan aplikasi khusus bernama "Klik SPHP". Sistem ini dirancang untuk mencegah penyalahgunaan dan memastikan setiap pembelian tercatat dengan baik, sehingga penyaluran lebih akuntabel.
Dalam Gerakan Pangan Murah di Kediri, Bulog menyediakan stok beras SPHP sebanyak 5 ton yang dikemas dalam ukuran 5 kilogram. Setiap masyarakat diberikan batasan pembelian maksimal dua pak atau setara dengan 10 kilogram beras. Batasan ini diberlakukan agar distribusi beras SPHP dapat menjangkau lebih banyak keluarga dan mencegah praktik monopoli oleh pihak tertentu.
Harga yang ditawarkan untuk beras SPHP ini jauh di bawah harga pasar, yakni Rp57.000 per pak (5 kg). Harga yang kompetitif ini menjadi daya tarik utama bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam GPM. Harisun berharap kolaborasi antara Bulog dan Pemkot Kediri ini dapat terus berlanjut dan menjangkau masyarakat lebih luas di masa mendatang, demi ketahanan pangan daerah.