Pemkot Kendari Dorong Pelestarian Budaya Lokal Lewat Senam Lulo Bugar
Pemerintah Kota Kendari meluncurkan Senam Lulo Bugar, memadukan gerakan tari Lulo dan kebugaran, untuk melestarikan budaya lokal di sekolah-sekolah.

Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), meluncurkan program inovatif untuk melestarikan budaya lokal di kalangan pelajar. Program ini berupa Senam Lulo Bugar, yang memadukan gerakan tari Lulo tradisional dengan gerakan senam kebugaran. Inisiatif ini diluncurkan pada Selasa di SDN 26 Kendari dan akan diterapkan di seluruh sekolah dasar dan menengah pertama di Kota Kendari.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, secara langsung memimpin peluncuran program ini. Ia menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal, khususnya Tari Lulo, sejak usia dini. "Kegiatan hari ini, kita launching Senam Lulo bugar yang diinisiasi Diknas (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) dan yang melaksanakan Sekolah Dasar Negeri 26 Kendari," ungkap Siska Karina Imran.
Senam Lulo Bugar dirancang untuk menjadi kegiatan rutin setiap hari Jumat pagi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Pemkot Kendari berharap program ini akan menjadi bagian integral dari kehidupan sekolah dan membantu anak-anak mengenal lebih dekat warisan budaya daerahnya. Dengan demikian, diharapkan budaya lokal tetap lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Senam Lulo Bugar: Gerakan Tari Lulo dan Kebugaran
Senam Lulo Bugar merupakan perpaduan unik antara gerakan-gerakan tari Lulo, sebuah tarian tradisional khas Kendari, dengan gerakan senam yang dirancang untuk meningkatkan kebugaran fisik. Gerakan-gerakannya dirancang agar mudah dipelajari dan diikuti oleh anak-anak dari berbagai usia dan tingkat kemampuan fisik. Tujuannya adalah untuk membuat kegiatan senam menjadi menyenangkan dan sekaligus edukatif.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari, Saemina, menjelaskan bahwa pemilihan Tari Lulo sebagai basis senam ini didasarkan pada pentingnya menjaga kelestarian budaya lokal. Senam Lulo Bugar diharapkan dapat menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya daerah sejak dini. Dengan mengikutsertakan unsur budaya dalam kegiatan olahraga, diharapkan anak-anak tidak hanya sehat secara fisik tetapi juga memiliki pemahaman yang lebih baik tentang warisan budaya mereka.
Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari telah menyiapkan video tutorial gerakan Senam Lulo Bugar untuk memudahkan penerapannya di seluruh sekolah. Video tutorial ini akan didistribusikan kepada 126 sekolah dasar dan 42 sekolah menengah pertama di Kota Kendari, baik negeri maupun swasta. Langkah ini diharapkan dapat memastikan bahwa semua sekolah dapat menerapkan program ini secara konsisten dan seragam.
Dukungan Penuh dari Sekolah-Sekolah
Peluncuran Senam Lulo Bugar disambut antusias oleh para kepala sekolah di Kota Kendari. Hal ini terlihat dari kehadiran seluruh kepala sekolah SD dan SMP se-Kota Kendari dalam acara peluncuran tersebut. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen dan dukungan penuh terhadap program ini. Mereka siap untuk menerapkan Senam Lulo Bugar di sekolah masing-masing dan menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya lokal.
Dengan dukungan penuh dari para kepala sekolah dan kesiapan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari dalam menyediakan materi dan pelatihan, diharapkan Senam Lulo Bugar dapat diterapkan secara efektif di seluruh sekolah. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pelestarian budaya lokal melalui pendekatan yang inovatif dan menarik bagi anak-anak.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik siswa, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap budaya daerah. Dengan demikian, diharapkan warisan budaya Kota Kendari dapat tetap lestari dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Ke depannya, Pemkot Kendari berharap Senam Lulo Bugar dapat menjadi salah satu ikon Kota Kendari dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pelestarian budaya melalui kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anak-anak.