Pemkot Palu Jaga Inflasi Lewat Strategi Kendali Harga Bahan Pokok
Pemerintah Kota Palu konsisten kendalikan harga bahan pokok melalui pasar murah, operasi pasar, dan program Palu Mandiri Tangguh Pangan untuk menekan angka inflasi daerah.

Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah, terus berupaya menjaga stabilitas harga bahan pokok untuk mengendalikan inflasi. Hal ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palu, Rahmad Mustafa, pada Minggu, 9 September 2024.
Strategi Pemkot Palu Tekan Inflasi
Rahmad menjelaskan bahwa stabilitas harga bahan pokok merupakan kunci utama dalam menjaga inflasi. Oleh karena itu, Pemkot Palu konsisten menerapkan berbagai strategi, termasuk pasar murah dan operasi pasar. Kerja sama lintas sektor juga menjadi kunci keberhasilan upaya ini. Kedua strategi ini terbukti efektif dalam memberikan dampak langsung terhadap harga yang melonjak, membantu harga kembali normal dengan cepat. Selain itu, ketersediaan pasokan juga menjadi fokus utama.
"Stabilitas harga bahan pokok sangat berpengaruh terhadap inflasi, oleh sebab itu harus dijaga kestabilannya," jelas Rahmad. Ia menambahkan bahwa selain intervensi pasar, Pemkot Palu juga memastikan ketersediaan pasokan di tingkat distributor. Penipisan pasokan seringkali menjadi penyebab lonjakan harga, sehingga menjaga stabilitas pasokan menjadi sangat penting.
"Selain melalui intervensi pasar murah, pemerintah juga harus memastikan ketersediaan pasokan di tingkat distributor. Salah satu faktor lonjakan harga karena pasokan menipis, oleh sebab itu harus dijaga stabilitasnya," tegas Rahmad.
Data Inflasi dan Program Palu Mandiri Tangguh Pangan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kota Palu pada Desember 2024 mencapai 1,40 persen YoY dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 105,93 poin. Untuk menekan angka inflasi lebih lanjut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Palu memprioritaskan program inovasi daerah, yaitu Palu Mandiri Tangguh Pangan. Program ini fokus pada gerakan tanam cabai.
Pemkot Palu telah menyediakan 2.500 bibit cabai yang didistribusikan ke lima Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di delapan kecamatan di Kota Palu. Setiap BPP menerima 500 bibit yang kemudian diberikan kepada kelompok tani untuk ditanam. Gerakan tanam cabai ini dimulai pada Oktober 2024 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di akhir tahun dan awal tahun 2025.
"Masing-masing BPP mendapat 500 bibit diberikan kepada kelompok tani untuk di tanam. Gerakan tanam cabai dimulai pada Oktober 2024 sebagai upaya memenuhi kebutuhan masyarakat di akhir tahun dan di awal 2025," ungkap Rahmad.
Pemanfaatan Pekarangan Rumah
Selain program tersebut, Pemkot Palu juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam, terutama tanaman produktif dan sayuran. Langkah ini bertujuan untuk mendekatkan sumber bahan pangan kepada masyarakat, sehingga dapat menekan pengeluaran rumah tangga.
"Pemerintah mendekatkan bahan pangan supaya beban pengeluaran pemenuhan kebutuhan rumah tangga lebih hemat," tambah Rahmad. Dengan berbagai strategi tersebut, Pemkot Palu berharap dapat terus menjaga stabilitas harga dan menekan angka inflasi di daerah.
Kesimpulan
Pemkot Palu menunjukkan komitmen yang kuat dalam pengendalian inflasi melalui berbagai strategi inovatif. Dari intervensi pasar hingga pemberdayaan masyarakat melalui program Palu Mandiri Tangguh Pangan, upaya ini menunjukkan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.