Pemkot Palu Sukses Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Pasca Lebaran
Pemerintah Kota Palu berhasil menjaga stabilitas harga bahan pokok pasca Idul Fitri 1446 H berkat kerja sama antar daerah dan inovasi program Palu Mandiri Tangguh Pangan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah, berhasil mempertahankan stabilitas harga bahan pokok di pasaran setelah Idul Fitri 1446 H atau Maret 2025. Hal ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak yang berkolaborasi dengan pemerintah untuk mengendalikan inflasi daerah. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Pemkot Palu dalam menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi lokal.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperidag) Kota Palu, Zulkifli, menjelaskan bahwa sejak setelah Idul Fitri, harga-harga bahan pokok relatif stabil. Stabilitas ini dicapai melalui berbagai strategi, termasuk kerja sama antar daerah untuk memastikan pasokan bahan pokok tercukupi. Pemkot Palu juga gencar melakukan inspeksi ketersediaan stok di tingkat distributor dan menata harga di pasar tradisional.
Salah satu kunci keberhasilan Pemkot Palu adalah inovasi program Palu Mandiri Tangguh Pangan. Program ini melibatkan kelompok tani dalam budidaya cabai, komoditas yang sangat berpengaruh terhadap inflasi. Inovasi ini merupakan bagian dari strategi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang terbukti efektif dalam menjaga stabilitas harga, khususnya cabai rawit.
Stabilitas Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Palu
Data dari Disperindag Kota Palu menunjukkan harga-harga bahan pokok relatif stabil. Beras premium dijual dengan harga Rp14.000 per kilogram, gula pasir curah Bulog Rp20.000 per kilogram, dan minyak goreng curah Rp18.000 per kilogram. Harga daging sapi terpantau Rp130.000 per kilogram, daging ayam broiler Rp50.000 per kilogram, dan telur ayam Rp2.000 per butir.
Untuk komoditas sayuran, harga tomat berada di angka Rp10.000 per kilogram, bawang merah Rp40.000 per kilogram, dan bawang putih Rp48.000 per kilogram. Sementara itu, harga cabai rawit merah Rp45.000 per kilogram, cabai merah besar Rp40.000 per kilogram, cabai keriting Rp55.000 per kilogram, dan cabai rawit hijau Rp35.000 per kilogram. Harga-harga ini menunjukkan relatif stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
Pemkot Palu secara aktif melakukan pengawasan untuk mencegah penimbunan dan kenaikan harga sepihak oleh pedagang dan distributor. Koordinasi yang baik antara pemerintah dan pelaku pasar menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas harga. Selain itu, imbauan kepada masyarakat untuk cerdas berbelanja juga turut berkontribusi dalam menjaga ketersediaan bahan pokok di pasar.
Strategi Pemkot Palu dalam Menjaga Stabilitas Harga
- Kerja sama antar daerah untuk pemenuhan pasokan bahan pokok
- Inspeksi ketersediaan stok di tingkat distributor
- Penataan harga bahan pokok penting di pasar tradisional
- Program Palu Mandiri Tangguh Pangan (budidaya cabai)
Dengan berbagai strategi tersebut, Pemkot Palu berhasil menjaga stabilitas harga bahan pokok dan mencegah inflasi yang dapat memberatkan masyarakat. Keberhasilan ini menjadi contoh baik bagi daerah lain dalam upaya pengendalian inflasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Kota Palu menghimbau kepada seluruh pihak untuk tetap menjaga kerjasama yang baik demi keberlangsungan stabilitas harga ini. Kepada masyarakat, diimbau untuk bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan agar ketersediaan barang tetap terjaga.