Pemkot Pekalongan Siap Awasi Takjil Ramadhan: Waspada Bahan Berbahaya!
Pemerintah Kota Pekalongan membentuk tim khusus untuk melakukan sidak keamanan pangan takjil dan makanan berbuka puasa selama Ramadhan 1446 H guna melindungi masyarakat dari bahan berbahaya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, mengambil langkah proaktif dalam memastikan keamanan pangan selama bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah. Pemkot mengerahkan tim khusus untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap makanan takjil dan makanan berbuka puasa yang dijual oleh para pedagang. Sidak ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya yang diakibatkan oleh konsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, menjelaskan bahwa tim pengawas terdiri dari berbagai ahli. Tim higiene sanitasi, tim kesehatan lingkungan, dan tim laboratorium kesehatan daerah akan bekerja sama untuk memeriksa sampel makanan. Pemeriksaan ini dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan yang dikonsumsi masyarakat selama bulan Ramadhan.
Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi penyalahgunaan bahan kimia berbahaya dalam makanan. Bahaya laten yang mengintai adalah penggunaan formalin, boraks, dan pewarna tekstil merah atau kuning yang seringkali ditemukan pada makanan tertentu. Pemkot Pekalongan berkomitmen untuk melindungi kesehatan warganya dengan memastikan keamanan pangan selama bulan suci ini.
Tim Gabungan Awasi Takjil di Pekalongan
Tim gabungan yang dibentuk Pemkot Pekalongan akan bekerja efektif dan efisien dalam melakukan pengawasan. Mereka akan membeli sampel makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya. Sasaran utama adalah makanan yang memiliki warna mencolok, yang seringkali menjadi indikasi penggunaan pewarna tekstil. Selain itu, jenis mi basah juga menjadi fokus pengawasan, karena sejarah menunjukkan masih ditemukannya formalin pada produk ini.
Sanitarian Muda Maysaroh menambahkan bahwa tim akan fokus pada makanan dengan warna mencolok. Hal ini karena pewarna tekstil sering digunakan untuk membuat makanan terlihat lebih menarik. Namun, penggunaan bahan berbahaya ini sangat membahayakan kesehatan konsumen. Oleh karena itu, pengawasan ketat sangat diperlukan untuk melindungi masyarakat.
Pengawasan ini tidak hanya sekedar pemeriksaan, tetapi juga memberikan edukasi kepada para pedagang. Pemberian stiker khusus bagi penjual yang makanannya aman dan layak dikonsumsi merupakan salah satu bentuk apresiasi dan juga jaminan bagi konsumen.
Dengan adanya stiker tersebut, masyarakat dapat dengan mudah mengidentifikasi makanan yang telah lolos pemeriksaan dan aman untuk dikonsumsi.
Jadwal dan Sasaran Sidak Takjil
Sidak yang dilakukan oleh tim gabungan Pemkot Pekalongan akan berlangsung pada tanggal 3-7 Maret 2025. Beberapa titik penjualan takjil di Kota Pekalongan akan menjadi sasaran operasi ini. Pemeriksaan akan dilakukan secara langsung di tempat, sehingga hasil pemeriksaan dapat diketahui dengan cepat. Hal ini memungkinkan tindakan cepat jika ditemukan makanan yang mengandung bahan berbahaya.
Pemeriksaan langsung di tempat ini juga memberikan kesempatan bagi tim untuk memberikan edukasi dan bimbingan kepada para pedagang. Dengan demikian, para pedagang dapat memahami pentingnya menjaga keamanan pangan dan menghindari penggunaan bahan berbahaya. Hal ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Pekalongan dalam menjaga kesehatan masyarakat. Dengan adanya pengawasan yang ketat, diharapkan masyarakat dapat menikmati bulan Ramadhan dengan aman dan nyaman, tanpa harus khawatir akan bahaya makanan yang dikonsumsi.
Langkah Pemkot Pekalongan ini patut diapresiasi sebagai upaya preventif untuk melindungi kesehatan masyarakat. Semoga langkah ini dapat ditiru oleh daerah lain untuk menciptakan keamanan pangan yang lebih baik, khususnya selama bulan Ramadhan.