Dinkes Mataram Awasi Bahan Pangan Berbahaya di Takjil Ramadhan
Dinas Kesehatan Kota Mataram akan mengawasi ketat penggunaan bahan berbahaya dalam takjil Ramadhan 2025 untuk memastikan keamanan pangan masyarakat.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan bahan pangan berbahaya, terutama pada pedagang takjil musiman selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 mendatang. Hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan dan kesehatan masyarakat yang mengonsumsi makanan tersebut.
Kepala Dinkes Kota Mataram, Emirald Isfihan, menyatakan bahwa pengawasan ini bertujuan untuk memastikan makanan yang dikonsumsi masyarakat aman dan terbebas dari bahan-bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan Rhodamin B. Pengawasan akan dilakukan secara intensif dan terpadu bersama instansi terkait, termasuk Dinas Perdagangan, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi NTB.
Kerjasama antar instansi ini diharapkan dapat mempermudah proses pengawasan dan memberikan efektivitas yang lebih tinggi. Dengan pengawasan terpadu, pelaku usaha tidak akan terlalu sering diperiksa, sehingga diharapkan dapat meringankan beban mereka. BPOM akan mengambil sampel makanan dan takjil untuk diuji di laboratorium guna mendeteksi keberadaan bahan berbahaya.
Pengawasan Terpadu di Berbagai Lokasi
Pengawasan terpadu akan dilakukan secara berkala dan menyeluruh, menyasar baik pedagang besar di supermarket maupun pedagang kecil, termasuk pedagang takjil musiman yang menjamur di berbagai lokasi di Kota Mataram selama Ramadhan. Beberapa lokasi yang akan menjadi fokus pengawasan antara lain Lapangan Pagutan, Jalan Airlangga, Jalan Majapahit, kawasan Ampenan, Rembiga, dan Cakranegara.
"Upaya pengawasan terpadu ini untuk mengantisipasi penggunaan bahan pangan berbahaya dan memastikan pangan yang dikonsumsi masyarakat aman," tegas Emirald Isfihan.
Jika ditemukan pedagang yang menggunakan bahan pangan berbahaya, BPOM akan memberikan pembinaan. Tindakan yang akan diambil akan bergantung pada kesengajaan penggunaan bahan berbahaya tersebut. Jika terbukti disengaja, maka akan ada sanksi yang lebih tegas.
Imbauan Kepada Pelaku Usaha
Dinkes Kota Mataram mengimbau seluruh pelaku usaha kuliner dan pedagang takjil untuk selalu menggunakan bahan pangan yang aman dan sehat. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan konsumen.
Selain pengawasan terhadap takjil Ramadhan, Dinkes Kota Mataram juga berencana untuk melakukan pengawasan terhadap parsel menjelang Hari Raya Idul Fitri. Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa parsel yang beredar di masyarakat aman dan layak dikonsumsi.
"Selain pengawasan takjil, menjelang Idul Fitri kami juga akan turun melakukan pengawasan terhadap parsel agar parsel yang diterima masyarakat juga aman dan layak konsumsi," tambah Emirald Isfihan.
Dengan adanya pengawasan yang ketat ini, diharapkan masyarakat Kota Mataram dapat menikmati bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dengan aman dan nyaman, tanpa khawatir akan mengonsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya.