Pemkot Pontianak Dukung Pelestarian Budaya Naga Buka Mata di Cap Go Meh
Pemerintah Kota Pontianak secara penuh mendukung perayaan Cap Go Meh 2576, termasuk ritual Naga Buka Mata, yang dianggap berdampak positif bagi perekonomian dan kerukunan antar etnis.
![Pemkot Pontianak Dukung Pelestarian Budaya Naga Buka Mata di Cap Go Meh](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/000155.408-pemkot-pontianak-dukung-pelestarian-budaya-naga-buka-mata-di-cap-go-meh-1.jpg)
Pontianak, 10 Februari 2025 – Pemerintah Kota Pontianak menyatakan dukungan penuh terhadap pelestarian budaya, khususnya ritual unik Naga Buka Mata dalam rangkaian perayaan Cap Go Meh. Penjabat Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto, menekankan pentingnya perhelatan ini, tidak hanya sebagai atraksi budaya, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal.
Dukungan Pemkot Pontianak terhadap Cap Go Meh
Edi Suryanto menjelaskan, "Kami sangat mendukung perayaan Cap Go Meh. Agenda ini akan menarik banyak pengunjung dan wisatawan, memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Pontianak melalui peningkatan aktivitas jual beli dan kuliner."
Beliau menambahkan bahwa Festival Cap Go Meh telah menjadi agenda budaya yang dinantikan, mempererat hubungan antar etnis di Kota Pontianak. Lebih dari sekadar perayaan budaya Tionghoa, Cap Go Meh menjadi simbol toleransi dan kerukunan di kota yang majemuk ini.
Ritual Naga Buka Mata dan Karnaval Naga Bersinar
Puncak perayaan Cap Go Meh 2576 ditandai dengan Karnaval Naga Bersinar yang spektakuler. Sebelum karnaval dimulai, ritual Naga Buka Mata dilakukan di Kelenteng Kwan Tie Bio pada 10 Februari 2025. Sebanyak 39 naga, simbol keberuntungan dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa, menjalani ritual ini.
Ketua Panitia Cap Go Meh 2576, Hendry Pangestu Lim, menjelaskan, "Pada hari pertama, 10 naga mengikuti ritual buka mata, disusul 29 lainnya. Total 39 naga bersinar akan memeriahkan karnaval pada 12 Februari 2025 malam."
Karnaval akan dimulai dari persimpangan lampu merah Jalan Patimura, menyusuri Jalan Gajah Mada, melewati panggung utama di depan Swalayan Ligo Mitra, dan berakhir di Jalan Budi Karya. Suatu pemandangan yang sangat meriah dan menarik perhatian banyak wisatawan.
Penutupan dengan Ritual Naga Tutup Mata
Hendry menambahkan bahwa puncak Festival Cap Go Meh akan ditutup pada 13 Februari dengan ritual Naga Tutup Mata, yaitu pembakaran naga di Yayasan Bakti Suci Sungai Raya. Ritual ini memiliki makna yang dalam, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan simbol berakhirnya tradisi tahunan ini.
"Jika ritual buka mata naga dilakukan untuk meminta restu leluhur, maka penutup mata menjadi simbol akhir dari tradisi ini," jelas Hendry. Ia berharap Cap Go Meh tahun ini akan berjalan lancar dan membawa kedamaian bagi Kota Pontianak.
Harapan untuk Masa Depan
Melalui perayaan Cap Go Meh dan ritual-ritualnya, termasuk Naga Buka Mata, Hendry berharap Kota Pontianak semakin sejahtera, aman, dan pembangunannya terus berkembang. Lebih jauh lagi, ia menekankan pentingnya saling menghargai antar etnis dan agama, menjadikan Cap Go Meh sebagai simbol kerukunan dan persatuan.
"Semoga kedamaian, kelancaran, dan pembangunan Pontianak ke depan semakin baik," tutup Hendry, mengungkapkan harapannya agar perayaan ini membawa berkah bagi seluruh masyarakat Pontianak.