Pemprov Riau Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Lebaran 2025, Imbau Masyarakat Tak Panik Beli
Pemerintah Provinsi Riau menjamin ketersediaan bahan pokok cukup untuk Lebaran 2025, masyarakat diimbau tidak panic buying dan pedagang diminta jual sesuai HET.

Pemerintah Provinsi Riau memastikan ketersediaan bahan pokok, terutama beras, aman untuk menghadapi Idul Fitri 1446 H / 2025 M. Hal ini disampaikan oleh Penjabat Sekda Provinsi Riau, Taufiq OH, di Pekanbaru pada Selasa, 25 Maret 2024, menanggapi kekhawatiran masyarakat akan kelangkaan dan kenaikan harga menjelang Lebaran. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak panik membeli dan melakukan penimbunan bahan pokok.
"Ketersediaan stok bahan pangan seperti beras, minyak goreng, dan gula di Riau masih aman, saat ini masih normal," ujar Taufiq OH. Ia menekankan pentingnya membeli sesuai kebutuhan untuk mencegah inflasi dan kelangkaan barang. Pernyataan ini sekaligus menepis kekhawatiran akan terjadinya panic buying yang dapat memicu kenaikan harga secara signifikan.
Langkah antisipasi Pemprov Riau ini dilakukan melalui peninjauan langsung ke pasar-pasar tradisional di Pekanbaru. Selain memastikan ketersediaan, Taufiq juga menekankan pentingnya para pedagang untuk menjual barang sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah. Hal ini bertujuan untuk mencegah praktik spekulasi harga yang merugikan masyarakat.
Stok Beras, Minyak Goreng, dan Gula Tercukupi
Berdasarkan pantauan di Pasar Cik Puan, Pasar Suka Ramai, dan sejumlah sentra kebutuhan pokok di Kota Pekanbaru, stok beberapa komoditas pangan utama terpantau aman. Beras dari Sumatera dan Jawa, serta beras SPHP, tersedia cukup. Minyak goreng curah dan premium juga tersedia memadai. Meskipun demikian, beberapa pedagang mengakui adanya kenaikan harga sejumlah komoditas.
Kenaikan harga ini dipicu oleh meningkatnya permintaan menjelang Lebaran. Harga beras SPHP terpantau Rp63.000-Rp65.500 per 5 kg, sementara beras lokal Sumatera Barat mengalami kenaikan rata-rata Rp500 hingga Rp1.000/kg. Gula pasir juga naik Rp1.000 hingga Rp1.500/kg, dari harga semula Rp18.500 menjadi Rp19.500 hingga Rp20.000/kg. Minyak goreng MinyaKita relatif stabil di kisaran Rp17.000-Rp18.000/liter, meskipun HET pemerintah adalah Rp15.700/liter.
Namun, terdapat kenaikan harga yang cukup signifikan pada buah kelapa. Harga kelapa naik hingga Rp2.000, dari Rp5.000 per butir menjadi Rp7.000 hingga Rp15.000 per butir. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan harga di tingkat produsen di Bangkinang, Riau, yang sebagian besar pasokannya berasal dari Sumatera Barat.
Imbauan Kepada Masyarakat dan Pedagang
Taufiq OH kembali menegaskan imbauannya kepada masyarakat Riau untuk bijak dalam berbelanja. Belilah sesuai kebutuhan dan hindari pembelian berlebihan yang dapat memicu inflasi. "Masyarakat tidak usah melakukan penimbunan, tidak usah khawatir karena ketersediaan untuk bahan pokok ini cukup. Jangan sampai kita sendiri menciptakan inflasi. Jika ada kepanikan, harga bisa naik dan bisa terjadi kelangkaan," tegasnya.
Sementara itu, kepada para pedagang, Taufiq meminta agar mereka tetap menjual sembako sesuai HET yang telah ditetapkan pemerintah. Tim Satgas Pangan akan melakukan pengecekan langsung ke pasar jika ditemukan indikasi praktik spekulasi atau penimbunan.
Secara keseluruhan, Pemprov Riau berupaya untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang Lebaran 2025. Langkah-langkah pengawasan dan imbauan kepada masyarakat dan pedagang diharapkan dapat mencegah terjadinya lonjakan harga dan kelangkaan barang.
Situasi pasar yang terpantau cukup terkendali hingga saat ini menjadi indikasi kesiapan Pemprov Riau dalam menghadapi peningkatan permintaan menjelang hari raya. Namun, kewaspadaan dan pemantauan tetap dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan tetap terjaga hingga hari raya tiba.