Penanganan Korban Erupsi Lewotobi: Pembangunan Hunian Tetap Segera Dimulai
Bupati Flores Timur memastikan penanganan korban erupsi Gunung Lewotobi berjalan lancar berkat dukungan pemerintah pusat, dengan pembangunan hunian tetap segera dimulai di Nobo Leto.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada 4 November 2024 telah mengakibatkan ribuan warga mengungsi. Namun, penanganan korban bencana tersebut dipastikan berjalan sesuai rencana dan cepat teratasi berkat perhatian pemerintah pusat. Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen, menyampaikan hal ini seusai rapat koordinasi tingkat menteri di Jakarta pada Jumat lalu.
Rapat yang dipimpin oleh Menko PMK Pratikno tersebut menghasilkan kesepakatan konkret untuk percepatan pemulihan bagi warga terdampak yang masih berada di hunian sementara. Bupati Dihen menyatakan rasa syukurnya atas dukungan pemerintah pusat dan optimis langkah-langkah percepatan penanganan dapat berjalan dengan baik. "Kami merasa sangat diperhatikan pusat, dan dari hasil rapat tadi, kami mendapatkan kepastian bahwa langkah-langkah percepatan penanganan bisa dilakukan dengan baik," ujarnya.
Berbagai persoalan yang tertunda telah diidentifikasi dan mendapat komitmen jelas untuk ditangani, meliputi kebutuhan di hunian sementara (huntara) dan persiapan pembangunan hunian tetap (huntap). Salah satu langkah nyata yang disepakati adalah dimulainya pembangunan huntap pertama di lokasi Nobo Leto. Masalah akses jalan yang menjadi kendala juga telah mendapat solusi dan diharapkan dapat segera diselesaikan.
Pembangunan Hunian Tetap di Nobo Leto
Pembangunan hunian tetap di Nobo Leto menjadi prioritas utama pascaerupsi Gunung Lewotobi. "Kita sudah sepakat dalam rapat tadi bahwa kick-off pembangunan hunian tetap di Nobo Leto akan segera dilakukan. Persoalan akses jalan masuk yang masih menjadi kendala juga sudah mendapat titik terang, dan mudah-mudahan dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat," ungkap Bupati Dihen. Langkah ini diharapkan memberikan harapan baru bagi warga yang telah lama mengungsi.
Berdasarkan data BNPB, masih ada sekitar 4.000 warga yang mengungsi hingga Maret 2025. Sekitar 250 keluarga telah menempati huntara, sementara 469 keluarga lainnya mengungsi mandiri dengan bantuan dana tunggu hunian dari pemerintah. Dengan dimulainya pembangunan hunian tetap, Bupati Dihen berharap warga dapat melihat masa depan yang lebih cerah. "Untuk pembangunan hunian tetap ini adalah awal yang baik bagi masyarakat," ucapnya.
Meskipun terdapat kendala akses jalan menuju lokasi pembangunan, pemerintah daerah optimis pembangunan dapat segera dimulai. Komitmen pemerintah pusat dalam memberikan dukungan penuh menjadi kunci keberhasilan penanganan pasca bencana ini. Pembangunan hunian tetap diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi para pengungsi.
Erupsi Gunung Lewotobi dan Rekomendasi Badan Geologi
Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meletus pada Kamis (20/3), melontarkan abu vulkanik setinggi 8.000 meter ke udara. Akibatnya, Badan Geologi Kementerian ESDM menaikkan status kesiapsiagaan dari level III menjadi level IV (Awas). Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyatakan bahwa tinggi kolom abu teramati sekitar 9.584 meter dari permukaan laut.
Badan Geologi merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki untuk tidak beraktivitas dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi, dan menghindari aktivitas sektoral di arah barat daya - utara - timur laut gunung sejauh 8 kilometer. Rekomendasi ini dikeluarkan demi keselamatan masyarakat sekitar.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan korban bencana. Namun, dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan proses pemulihan dapat berjalan dengan lancar dan cepat. Prioritas utama saat ini adalah memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga yang terdampak.
Dengan dimulainya pembangunan hunian tetap, diharapkan para pengungsi dapat segera memiliki tempat tinggal yang layak dan aman. Dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk memastikan keberhasilan program pemulihan pasca bencana ini. Semoga proses pembangunan berjalan lancar dan dapat segera memberikan solusi bagi para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.