Peningkatan Volume Kendaraan di Pantura Cirebon Capai 3.439 Kendaraan per Jam
Arus balik Lebaran 2025 di jalur Pantura Cirebon meningkat signifikan hingga 3.439 kendaraan per jam akibat sistem "one way" di jalan tol, memicu kepadatan dan keluhan warga.

Cirebon, 6 April 2025 - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cirebon mencatat lonjakan signifikan volume kendaraan di jalur Pantura pada Minggu siang, H+5 Lebaran 2025. Tercatat 3.439 kendaraan melintas setiap jamnya. Lonjakan ini disebabkan oleh pengalihan arus balik Lebaran dari jalan tol yang menerapkan sistem one way ke jalur arteri, termasuk wilayah Kota Cirebon.
Kepala Dishub Kota Cirebon, Andi Armawan, menjelaskan bahwa sistem satu arah di jalan tol mengakibatkan ruas arteri Pantura menjadi sangat padat. Dari pukul 00.00 WIB hingga 14.00 WIB, lebih dari 82.000 kendaraan terpantau bergerak dari Cirebon menuju Jakarta melalui jalur Pantura. Kendaraan roda dua mendominasi dengan jumlah mencapai 75.000 unit.
Peningkatan volume kendaraan ini, terutama pada akhir pekan, dipicu oleh banyaknya perantau yang kembali ke Jakarta dan sekitarnya. Kondisi ini menimbulkan keluhan dari warga lokal, khususnya terkait penutupan sejumlah titik putar balik (U-turn) di sepanjang jalur Pantura.
Sistem One Way dan Pengalihan Arus Balik
Penerapan sistem one way di jalan tol selama arus mudik dan balik Lebaran 2025 bertujuan untuk mengurai kemacetan dan memperlancar arus lalu lintas. Namun, kebijakan ini berdampak pada peningkatan volume kendaraan di jalur Pantura. Dishub Kota Cirebon mencatat peningkatan signifikan pada H+5 Lebaran, dengan rata-rata 3.439 kendaraan per jam melintas di jalur tersebut.
Kepadatan lalu lintas di jalur Pantura Cirebon ini didominasi oleh kendaraan roda dua, yang jumlahnya mencapai 75.000 unit dari tengah malam hingga pukul 2 siang. Hal ini menunjukkan tingginya angka pemudik yang memilih jalur alternatif untuk kembali ke daerah tujuan.
Meskipun kebijakan ini bertujuan baik, namun dampaknya terhadap jalur arteri perlu diantisipasi. Peningkatan volume kendaraan yang signifikan berpotensi menimbulkan kemacetan dan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan.
Penutupan U-Turn dan Keluhan Warga
Penutupan sejumlah titik putar balik (U-turn) di sepanjang jalur Pantura Cirebon memicu keluhan dari warga lokal. Penutupan ini dilakukan oleh Dishub Kota Cirebon untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas. Menurut Andi Armawan, membuka U-turn justru akan memperparah kemacetan.
“Kalau putar balik itu dibuka, tidak bisa menjawab permasalahan ini. Bahkan bisa lebih macet,” ujar Andi Armawan. Penjelasan ini disampaikan sebagai tanggapan atas keluhan masyarakat terkait kesulitan untuk berbelok arah di sepanjang jalur Pantura.
Meskipun demikian, Dishub Kota Cirebon berupaya untuk meminimalisir dampak negatif dari penutupan U-turn dengan menyediakan akses kamera pengawas (CCTV) yang dapat dipantau secara real time oleh masyarakat.
Pemantauan CCTV dan Imbauan Kepada Masyarakat
Sebagai upaya untuk meningkatkan transparansi dan memberikan informasi kepada masyarakat, Dishub Kota Cirebon memfasilitasi akses real time terhadap kamera pengawas (CCTV) di sepanjang jalur Pantura. Masyarakat dapat memantau kondisi lalu lintas secara langsung melalui CCTV ini.
"Kami fasilitasi kamera pengawas atau CCTV yang bisa diakses masyarakat, untuk memantau situasi lalu lintas secara real time," kata Andi.
Dishub Kota Cirebon mengimbau kepada masyarakat dan pengguna jalan untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan selama masa arus balik Lebaran 2025. Keselamatan dan kelancaran lalu lintas menjadi prioritas utama.
Data yang diperoleh Dishub Kota Cirebon menunjukkan bahwa peningkatan volume kendaraan di jalur Pantura Cirebon mencapai 3.439 kendaraan per jam pada H+5 Lebaran 2025. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pihak berwenang dalam mengatur lalu lintas dan memastikan kelancaran arus balik Lebaran.