Petani Solok Uji Coba Drone untuk Penyemprotan Tanaman: Efisiensi dan Masa Depan Pertanian Indonesia
Kelompok Tani Kumbang Jantan di Solok, Sumatera Barat, sukses uji coba drone untuk penyemprotan tanaman, berpotensi meningkatkan efisiensi dan hasil panen.

Solok, Sumatera Barat, 22 April 2024 - Kelompok Tani (Keltan) Kumbang Jantan di Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, telah melakukan uji coba penggunaan drone untuk penyemprotan dan pemupukan tanaman. Uji coba yang bekerja sama dengan NusaDrone dan DJI Agriculture ini diharapkan mampu merevolusi sektor pertanian di daerah tersebut, meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan menjaga kesehatan petani.
Inovasi ini menjawab tantangan utama pertanian modern, bukan hanya sekedar perluasan lahan, tetapi juga optimalisasi lahan yang ada untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen. Penyemprotan dengan drone dinilai mampu memangkas hingga 30 persen penggunaan pestisida dan pupuk, sebuah angka yang signifikan bagi para petani.
Uji coba yang dilakukan pada Minggu, 20 April 2024, dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk penyuluh pertanian Kabupaten Solok, dosen Fakultas Pertanian Unand, Prof. Tafdil Husni dan Prof. Werry Darta Taifur (mantan Rektor Unand), serta anggota kelompok tani lainnya. Kehadiran para ahli ini menunjukkan dukungan penuh terhadap inovasi teknologi di sektor pertanian.
Meningkatkan Efisiensi dan Mengurangi Risiko
Ketua Poktan Kumbang Jantan, Samsul Suhardi, mengungkapkan harapannya agar uji coba ini dapat memberikan dampak positif bagi para petani. Penggunaan drone dinilai mampu meningkatkan efisiensi kerja, mengurangi biaya produksi, dan yang terpenting, menjaga kesehatan petani dari paparan bahan kimia secara langsung.
Hal senada disampaikan oleh pegiat pertanian, Nofrins Napilus. Ia menekankan pentingnya penerapan teknologi pertanian untuk menghadapi tantangan modern. "Teknologi pertanian sangat relatif, yang penting sekarang adalah bagaimana petani bisa meningkatkan hasil panen dengan teknologi yang tersedia," ujarnya. Penggunaan drone, menurutnya, merupakan salah satu solusi yang tepat.
Selain efisiensi waktu dan tenaga, penyemprotan dengan drone juga memberikan keuntungan dari sisi keamanan dan kesehatan petani. Penggunaan drone mengurangi kontak langsung dengan pestisida dan pupuk, sehingga meminimalisir risiko kesehatan bagi para petani.
Potensi Besar untuk Kabupaten Solok
Nofrins Napilus menambahkan bahwa hasil uji coba ini akan dilaporkan kepada pemerintah daerah untuk dikaji lebih lanjut. Jika hasilnya positif, penerapan teknologi drone secara mandiri oleh petani akan dibahas, dengan tetap memperhatikan regulasi yang berlaku.
Kabupaten Solok, yang dikenal sebagai lumbung bawang merah nasional, memiliki lahan pertanian yang luas, sehingga sangat berpotensi untuk menerapkan teknologi drone ini. Potensi tersebut, menurut Nofrins, harus menjadi perhatian serius agar memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat dan daerah, terutama dengan adanya destinasi wisata yang semakin ramai dikunjungi.
Moh. Bahrun, perwakilan NusaDrone-DJI Agriculture, menyampaikan bahwa uji coba ini merupakan tahap awal pengenalan teknologi drone kepada petani. "Kami ingin mengajak petani agar melek teknologi, dimulai dengan melihat, memahami, dan pada akhirnya bisa menggunakannya secara mandiri," katanya.
Pelatihan dan Regulasi
Penggunaan drone secara mandiri oleh petani, menurut Moh. Bahrun, akan melalui beberapa tahapan, termasuk pelatihan dan pemahaman terhadap regulasi yang mengatur penggunaan drone di sektor pertanian. Hal ini penting untuk memastikan penggunaan teknologi ini sesuai dengan aturan yang berlaku dan memberikan hasil yang optimal.
Ia berharap para petani dapat mengoperasikan drone secara mandiri untuk penyemprotan, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Teknologi ini, menurutnya, sangat bermanfaat dan menjadi bagian dari masa depan pertanian Indonesia. Dengan demikian, penerapan teknologi drone ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia, khususnya di Kabupaten Solok.
Uji coba ini menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam transformasi pertanian di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah, pelatihan yang memadai, dan pemahaman regulasi yang jelas, teknologi drone berpotensi besar untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani Indonesia.