Pj Gubernur DKI Jakarta Perintahkan Percepatan Renovasi Puskesmas Kebon Bawang II
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, meminta percepatan renovasi Puskesmas Pembantu Kebon Bawang II yang mengalami kerusakan struktur bangunan dan meminta koordinasi dengan dinas terkait.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, telah menginstruksikan Kepala Puskesmas Pembantu Kebon Bawang II, Sri Mulyanti, untuk segera berkoordinasi dengan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta dan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (DCKTRP) guna mempercepat proses renovasi bangunan puskesmas tersebut. Perintah ini dikeluarkan setelah ditemukannya keretakan pada dinding dan kemiringan tanah di sekitar bangunan puskesmas yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Mengapa renovasi harus dipercepat? Kondisi bangunan yang tidak lagi optimal membahayakan keselamatan pasien dan petugas kesehatan. Keretakan pada dinding dan kemiringan tanah menunjukkan adanya masalah struktur bangunan yang serius. Penanganan cepat sangat penting untuk memastikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap berjalan dengan aman dan nyaman. Pj Gubernur menekankan pentingnya fasilitas kesehatan yang layak bagi warga Jakarta.
Bagaimana proses percepatan renovasi akan dilakukan? Koordinasi intensif antara Kepala Puskesmas, Inspektorat, dan DCKTRP akan menjadi kunci percepatan renovasi. Inspektorat akan membantu memastikan proses renovasi berjalan transparan dan sesuai prosedur. DCKTRP akan berperan dalam perencanaan dan pelaksanaan renovasi secara teknis. Kerja sama antar instansi ini diharapkan dapat memangkas birokrasi dan mempercepat penyelesaian renovasi.
Teguh Setyabudi juga mengapresiasi langkah antisipatif Puskesmas Pembantu Kebon Bawang II yang telah melakukan sosialisasi kepada warga sekitar terkait kondisi bangunan. Langkah ini penting untuk memastikan warga tetap mendapatkan pelayanan kesehatan meskipun puskesmas sementara ditutup untuk renovasi. Apresiasi juga diberikan kepada Sudin Kesehatan Jakarta Utara yang telah mengalihkan layanan kesehatan sementara ke Puskesmas Pembantu Kebon Bawang I dan III, sehingga warga tetap terlayani.
Kepala Puskesmas Pembantu Kebon Bawang II, Sri Mulyanti, menjelaskan bahwa bangunan puskesmas telah berdiri sejak 1975 dengan luas tanah sekitar 242 m² dan luas bangunan sekitar 159 m². Beliau juga menjelaskan bahwa keretakan pada dinding dan kemiringan tanah terjadi secara berkala dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Kerusakan tersebut sudah dilaporkan kepada DCKTRP pada Oktober 2024, dan penyebabnya telah diidentifikasi sebagai penurunan struktur tanah.
Sri Mulyanti menambahkan bahwa berdasarkan arahan Pj. Gubernur, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan dinas terkait dan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta untuk memastikan renovasi dapat segera dimulai dan diselesaikan. Dengan demikian, Puskesmas Pembantu Kebon Bawang II diharapkan dapat kembali beroperasi dan melayani warga setelah renovasi selesai.
Renovasi Puskesmas Pembantu Kebon Bawang II ini merupakan contoh penting dari bagaimana pemerintah daerah merespon cepat permasalahan infrastruktur publik yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat. Proses koordinasi dan kolaborasi antar instansi sangat krusial untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan tepat waktu, demi memastikan akses kesehatan yang optimal bagi warga Jakarta Utara.