Polda Kalsel Gagalkan Peredaran 3 Kg Sabu Jaringan Antar Provinsi
Ditresnarkoba Polda Kalsel berhasil menyita 3 kg sabu dan menangkap dua tersangka jaringan pengedar narkoba antar provinsi, NR dan GW, di Banjarbaru dan Banjarmasin.

Banjarmasin, 31 Januari 2025 – Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil mengungkap kasus peredaran narkoba antar provinsi dengan menyita sekitar tiga kilogram sabu-sabu. Dua tersangka, berinisial NR dan GW, telah ditangkap dalam operasi terpisah. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Polda Kalsel dalam memberantas peredaran narkoba di wilayahnya.
Direktur Reserse Narkoba Polda Kalsel, Kombes Pol Kelana Jaya, menjelaskan penangkapan tersebut. NR diringkus pada 22 Januari 2025 di Banjarbaru. Petugas menyita dua kilogram sabu-sabu dari tangannya. Tim yang dipimpin Kasubdit 3, AKBP Ade Harri Sistriawan, berhasil mendeteksi transaksi besar yang direncanakan NR di Banjarbaru. Penangkapan dilakukan tepat saat NR hendak melakukan transaksi.
Sementara itu, GW ditangkap pada 23 Januari 2025 di Banjarmasin oleh tim yang dipimpin Kasubdit 1, AKBP Deddi Daniel Siregar. Penangkapan GW berdasarkan informasi masyarakat yang menyebutkan ia menyelundupkan sabu dari Kalimantan Tengah. Dari penangkapan ini, petugas mengamankan sekitar satu kilogram sabu yang dikemas dalam plastik teh cina hijau. GW, warga Kabupaten Barito Utara, Kalteng, mengaku hanya sebagai kurir yang menerima perintah mengantar sabu untuk diedarkan di Banjarmasin.
Kombes Pol Kelana Jaya mengungkapkan bahwa kedua tersangka merupakan bagian dari jaringan narkoba lintas provinsi yang mendapat pasokan sabu dari Kalimantan Barat. Ini menunjukkan betapa luasnya jaringan peredaran narkoba yang beroperasi di Kalimantan. Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) Subs Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka kini ditahan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pengungkapan kasus ini menjadi bukti keseriusan aparat penegak hukum dalam memberantas peredaran narkoba. Kerja sama masyarakat dalam memberikan informasi sangat penting untuk membantu pihak kepolisian mengungkap kasus-kasus serupa. Semoga penangkapan ini memberikan efek jera bagi para pengedar narkoba dan dapat menekan angka peredaran narkoba di Kalimantan Selatan.